Sibolga - Seorang wanita di Kota Sibolga, Sumatera Utara, dinyatakan positif Covid-19. Namun suaminya menyebut istrinya penyakit nonmedis yakni sakit gaib.
Wanita tersebut berinisial HT, 28 tahun, warga Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota. Dipastikan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab polymerase chain reaction.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sibolga melalui Firmansyah Hulu menjelaskan, sebelumnya pasien HT sudah dirapid test dan hasilnya reaktif.
“Kami lakukan rapid test, hasilnya reaktif. Lalu kami lanjutkan dengan pengambilan swab, kami kirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,” ungkapnya, Kamis, 9 Juli 2020.
Hasil pemeriksaan baru diketahui dua pekan kemudian. Selama itu pula, pasien yang berada di rumah terus dipantau, diberi vitamin dan makanan tambahan.
“Iya, dua minggu baru kami dapat hasilnya. Baru semalam Rabu, 8 Juli 2020 sekitar jam 07.00 WIB, kami dapat informasi bahwa ternyata hasilnya positif,” ujar dia.
Dia menambahkan, karena hasil swab positif Covid-19, dan juga pasien sedang sakit, maka pasien harus dibawa dan dirawat di rumah sakit.
Menurut saya, sakitnya ini nonmedis, atau bisa dikatakan gaib
Namun saat akan dibawa ke rumah sakit, ada penolakan dari keluarga pasien. Sempat terjadi perdebatan antara tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Sibolga dengan keluarga korban.
Kapolres Sibolga AKBP Triyadi yang hadir di lokasi ikut melakukan mediasi dengan warga agar pasien bersedia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Ini bentuk kepedulian dan perhatian kami kepada masyarakat,” kata Triyadi.
Sakit Gaib
Elizon Aliasrahmat Hidayat Pasaribu, suami pasien, menyebut istrinya sudah mengalami sakit sejak November 2019 lalu. Kepala Puskesmas di sana, dia sebut memberi surat menyatakan istrinya menderita penyakit TBC.
“Menurut saya, sakitnya ini nonmedis, atau bisa dikatakan gaib. Jadi datang ibu-ibu ini, mungkin informasi dari kepling membilang ada warga sedang sakit. Datanglah dari tim dinkes dan menyatakan istri saya positif Covid-19,” ujar Elizon.
Dia menegaskan, Covid-19 adalah penyakit menular. Dia sering memeluk istrinya dan sering berinteraksi dengan warga sekitar.
“Kalau memang istri saya positif Covid-19, maka semua ini sudah mengalami Covid-19 dan kampung kami harusnya dikarantina,” tukas Elizon.[]