Wamendes: Kawasan Wisata Perlu Diperkaya Kuliner & Souvenir

Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi menyarankan, kawasan wisata perlu diperkaya dengan kuliner dan souvenir.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menyelam dipandu instruktur dari dive center Wakatobi.(Foto:Tagar/Kemendes PDTT)

Wakatobi - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menyarankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Kanturu untuk memperkaya ketersediaan kuliner dan souvenir khas daerah di area kawasan wisata. Sebab menurutnya, kuliner dan souvenir khas daerah merupakan turunan destinasi wisata yang tidak boleh dilupakan.

"Wisata itu turunannya dua, yaitu kuliner dan souvenir khas daerah yang tidak ditemukan di daerah-daerah lain," jelas Budi Arie saat mengunjungi Wakatobi belum lama ini.

Dalam kunjungan itu, Budi Arie yang didampingi Direktur Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesan (PSDAKP) Kemendes PDTT, Mulyadin Malik berdialog dengan sejumlah kepala desa dan warga setempat. Menurut Budi Arie, Wakatobi memiliki potensi wisata yang luar biasa.

Wisata itu turunannya dua, yaitu kuliner dan souvenir khas daerah yang tidak ditemukan di daerah-daerah lain.

Dalam dialog tersebut, Budi Arie meminta pengurus BUMDes dan warga untuk menyusun sejarah desa-desa setempat dan mendokumentasikannya. Sebab, sejarah menjadi daya tarik tersendiri untuk memikat para wisatawan.

"Yang diperlukan dari desa wisata itu sejarah. Bahasa inggrisnya storry telling. Ini ceritanya apa, jadi ada cerita di balik sesuatu. Dari cerita itulah munculnya memori bagi wisatawan," jelasnya.

Terumbu KarangTerumbu Karang, Wakatobi. (Foto:Tagar/Kemendes PDTT)

Budi Arie pun berharap, Wakatobi dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Terkait hal ini, dia mengingatkan bahwa pengembangan wisata di Wakatobi juga harus diimbangi dengan digitalisasi desa-desa.

"Kekuatan desa wisata harus diimbangi dengan digitalisasi. Desa wisata itu temannya ya digitalisasi," tambahnya.

Dalam kunjungannya, Budi Arie juga menyempatkan diri untuk menyelam di Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kali ini, dia menyelam dipandu instruktur dari dive center yang dikelola oleh BUMDes Bersama Kanturu.

Sedangkan BUMDes Bersama Kanturu, dikelola oleh 4 desa di Kecamatan Wangi-Wangi yakni Desa Waha, Desa Koroe Onowa, Desa Wapiapia, dan Desa Sombu.

Sebagai informasi, dive center yang dikelola oleh BUMDes Bersama Kanturu, merupakan bantuan dari Kemendes PDTT. Selain dive center Kemendes PDTT juga memberikan bantuan berupa restoran panggung di kawasan dive center tersebut. []

Berita terkait
Kemendes Prioritaskan Program Digitalisasi Desa Pada 2021
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, menegaskan bahwa program internet desa atau digitalisasi desa masih menjadi prioritas.
Hambat Rentenir Desa, Kemendes PDTT Kembangkan 5.300 LKD
Kemendes PDTT dan OJK, sepakat mengembangkan Lembaga Keuangan Desa untuk menghambat rentenir dan menurunkan tingkat kemiskinan di Desa.
Mendes: Digitalisasi Penting untuk Percepat Pembangunan Desa
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, digitalisasi menjadi bagian penting sebagai upaya mempercepat pembangunan desa.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina