Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) Sigit Wijatmoko mengapresiasi aksi warganya yang menuntut Menteri Hukum dan HAM Yassona H Laoly meminta maaf setelah menyebut Tanjung Priok kampung kriminal. Sigit menilai aksi itu mencerminkan warganya tidak ketinggalan dalam masalah pendidikan politik.
"Pendidikan politik warga sudah cerdas ya, apa yang mereka tunjukkan itu sudah mencerminkan tanggung jawab mereka juga," kata Sigit kepada Tagar di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.
Setiap penyampaian pendapat di muka umum harus ada izin, ada monitoring dari pengawasan pihak aparat yang berwenang. Dan itu kemarin sudah ditunjukkan.
Cara warganya melakukan protes pun tak lepas dari pujian Wali Kota. Sigit mengatakan, prosedur aksi warganya dilakukan dengan tertib tanpa melanggar hukum.
“Tentu, setiap penyampaian pendapat di muka umum harus ada izin, ada monitoring dari pengawasan pihak aparat yang berwenang. Dan itu kemarin sudah ditunjukkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Yassona menyebut Tanjung Priok, Jakut, sebagai daerah kriminal. Yassona bilang, kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin.
“Bukan di Menteng (Jakarta Pusat). Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok, di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan,” kata Yassona pada acara Resolusi Pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika Kelas II A, Jakarta, 16 Januari 2020.
Baca juga:
Pernyataan yang dinilai melukai perasaan warga Tanjung Priok itu akhirnya berbuntut panjang. Warga Tanjung Priok geram dan menggelar demonstrasi di depan kantor Kementerian Hukum dan HAM, Rabu siang 22 Januari 2020. Mereka meminta Yassona menarik ucapannya dan meminta maaf di depan publik dalam dua kali 24 jam.
Yassona akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Tanjung Priok, Rabu malam 22 Januari 2020. Ia mengaku, omongannya soal Tanjung Priok tidak bermaksud merendahkan warga di sana.
“Ada penafsiran berbeda di media massa dan publik luas sehingga saudara-saudara saya di Tanjung Priok merasa tersinggung, maka saya menyampaikan permohonan maaf,” kata politikus PDI Perjuangan ini dalam jumpa pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM.
Kepada warganya, Sigit meyakinkan mereka bahwa, tujuan pemerintahan Jakut memastikan kehidupan bermasyarakat terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, pemerintahannya senantiasa berupaya meningkatkan terus kenyamanan dan kemananan masyarakat termasuk warga Tanjung Priok.
"Kita punya tujuan, bagaimana mamastikan hidup bermasyarat tercipta dan terselenggara dengan baik terus bisa dipelihara, terus bisa ditingkatkan hidupnya, mari kita kerjakan hal-hal yang memberikan manfaat bagi kita semua,” tutur dia. []