Wali Kota Bandung Resmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meresmikan 18 lubang Instalasi Pengolahan Air Limbah di RW 09 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meresmikan 18 lubang Instalasi Pengolahan Air Limbah komunal di RW 09 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung. (Foto:Tagar/Pemkot Bandung)

Bandung - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meresmikan 18 lubang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal atau Sanitasi Berbasis Masyarakat (sanimas) di RW 09 Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung.

Mulai Buruan Sae, Kang Pisman, pencegah Stunting sampai urban farming. Semua ini sudah dilaksanakan RW 09.

Selain itu, di kawasan tersebut terdapat pengelola kompos, Buruan Sae, pusat seni kebudayaan masyarakat sampai co-working space. Oded, sangat mengapresiasi hal tersebut yang menurutnya menunjukan perencanaan yang cukup matang.

"Program lingkungan ini mulai sebuah perencanaan yang begitu matang, walaupun pelaksaan bertahap. Mulai Buruan Sae, Kang Pisman, pencegah Stunting sampai urban farming. Semua ini sudah dilaksanakan RW 09. Ini merupakan role model di tingkat RW. Punya perencanaan yang luar biasa. Saya harap ini bisa diduplikasi di RW lain," katanya Rabu, 6 Januari 2021.

Dalam acara peresmian itu, Ketua RW 09 Kelurahan Pasanggrahan, Sutisna mengungkapkan, lingkungan tersebut diberi nama Kampung Hejo Sae yang menjadi ruang bagi masyarakat untuk lebih produktif. Termasuk, soal sanitasi dimana bagian dari kebersihan lingkungan dengan tidak membuang tinja ke selokan atau sungai.

"IPAL itu merupakan pembuangan limbah masyarakat. Ada sekitar 900 jiwa. Kemudian dengan pembuangan ini, tentunya lingkungan lebih bersih sehingga tidak membuang ke selokan atau kali. Ini ada 67 sambungan rumah. Sanimas mampu digunakan untuk 77 KK atau sekitar 200 orang," ungkapnya.

DI kawasan tersebut juga terdapat Wallagri Center. Yaitu sebuah ruang kolaborasi untuk pelestarian alam dan budaya. Selain itu, Pemkot Bandung memiliki program Kang Pisman. Sehingga saat ini sekitar 30 persen warganya telah mampu mengelola sampah secara swadaya.

"Di sini juga ada taman wallagri bermanfaat sebagai taman edukasi. Mulai dari pengolahan sampah, bisa dimanfaatkan di situ. Kesadaran masyarakat tinggi untuk memilah sampah. Dari 25-30 persen masyarakat memilah sampah," tutur Sutisna.

Sutisna menjelaskan, sebelum ada Buruan Sae sejak tahun 2014 warganya telah mengelola tanaman sampai sayuran. Sementara di bidang kebudayaan dan edukasi, wilayah ini memiliki Rumah Pintar yang di dalamnya terdapat SLB dan PAUD Wallagri Asih, sekolah musik, sanggar tari, edukasi berkebun, dan pelatihan craft.

"Ini terus berlanjut dan termotivasi lagi dengan program Buruan Sae. Masyarakat semangat karena memang bermanfaat apalagi di musim pandemi," tegasnya. []

Berita terkait
Dishub Bandung: Penutupan Jalan Demi Kepentingan Bersama
Dishub Bandung mengatakan, penutupan sejumlah ruas jalan di Kota tersebut untuk menekan penyebaran virus Corona Covid-19.
Pemkot Bandung Gelar Rapid Test Antigen di Tempat Wisata
Disbudpar Kota Bandung mengatakan, telah melakukan sebagian besar rapid tes antigen di hotel dan kebun binatang dan kini di Saung Angklung Udjo.
Atalia Kamil Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bandung
Atalia Ridwan Kamil menyatakan, pemerintah daerah setempat intens dan berkomitmen mencari solusi agar banjir tidak kembali terjadi.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina