Walhi: Jangan Cemari Air Danau Toba

Walhi: jangan cemari air Danau Toba. “Jika air Danau Toba mengalami pencemaran masyarakat akan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” ujar Dana Prima Tarigan.
Wisatawan di pantai bebas Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara. (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)

Medan, (Tagar 27/5/2018) – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) Dana Prima Tarigan berharap kondisi air Danau Toba selalu dalam keadaan bersih, jangan dicemari.

“Perusahaan tambak ikan jaring apung (KJA), perusahaan pabrik kertas, pihak perhotelan, dan masyarakat harus tetap menjaga kawasan Danau Toba tetap bersih, tidak ada limbah yang berbahaya," ujar Dana Prima Tarigan di Medan, Minggu (27/5).

Dia mengatakan, pencemaran tidak hanya merusak lingkungan hidup, tetapi juga membahayakan kesehatan. Terlebih-lebih penduduk menggunakan air Danau Toba untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian dan lain sebagainya.

“Jika air Danau Toba mengalami pencemaran masyarakat akan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” ujarnya.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi Sumut, serta tujuh kabupaten yang mengelilingi kawasan Danau Toba, diharapkan tetap mengawasi kebersihan air yang berasal dari danau tersebut.

"Hal itu merupakan tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait untuk menjaga kebersihan air Danau Toba dari pencemaran yang dilakukan orang-orang tidak bertanggungjawab," ucapnya.

Dana menyebutkan, kebersihan air Danau Toba harus tetap dijaga karena merupakan daerah tujuan wisatawan.

“Apabila air Danau Toba tidak bersih, wisman pun akan merasa enggan untuk berkunjung. Hal ini tentu juga akan merugikan Sumut dan Indonesia,” kata Pemerhati Lingkungan ini.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengingatkan lagi agar perusahaan di sekitar Danau Toba menjaga dan memperbaiki lingkungan sekitarnya.

"Beberapa perusahaan termasuk PT Allegrindo Nusantara, perusahaan peternakan babi di Desa Urung Pane, Kecamatan Simalungun sudah diminta menangani limbahnya yang dianggap bermasalah," ujar Wakil Gubernur Nurhajizah di Medan, Jumat (25/5).

Perairan Danau Toba, menurut dia, harus dijaga untuk kepentingan banyak orang dan jangka panjang. "Tidak boleh lagi ada perusahaan yang mencemari Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia," pintanya.

Geopark Kaldera Toba sendiri dewasa ini sedang diusulkan bisa masuk menjadi UNESCO Global Geopark (UGG). (ant/yps)

Berita terkait
0
Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyambut baik langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah membantu menyalurkan vaksin PMK.