Walau Nyaris Terjebak di Stasiun, Tak Menyurutkan Asa Hadir di Monas

Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia, tidak menyurutkan semangat massa pendukung 212.
Suasana di dalam Commuterline jurusan Kota, Minggu (2/12/2018). (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 2/12/2018) - Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia, menjadi titik pusat berkumpul massa yang hendak menuju ke lokasi reuni mujahid 212 di Monas, Jakarta (2/12).

Kepadatan tidak kunjung mencair sejak keluar kereta. Terjadi karena tap out penumpang membludak, serta tangga stasiun untuk ke lantai 2 menyempit. Sedangkan arus massa yang hendak keluar dari stasiun Gondangdia maupun stasiun Juanda tak kunjung berhenti.  Kereta KRL terus berdatangan dari arah Bekasi dan Bogor.

Toto, petugas keamanan di stasiun Gondangdia menyebutkan, jika kepadatan di sini sudah terjadi sejak pukul 4 pagi. 

"Tangga dan elevator di lantai 2 menyempit, sementara massa yang datang kan sangat banyak. Hal ini menimbulkan penumpang tidak kunjung mencair untuk turun ke lantai 1," katanya kepada Tagar News.

Sementara itu di kondisi luar stasiun, banyak peserta reuni 212 yang membawa anak kecil ke aksi yang diperkirakan akan dihadiri hingga 4 juta orang ini. Salah satunya Munawaroh (35), yang membawa balita dari Bogor.

Dia menyebutkan, anaknya harus ikut menjadi saksi dalam sejarah di Indonesia. 

"Kita datang untuk melihat video live Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi," kata dia.

Munawaroh menegaskan, akan mengikuti apapun instruksi maupun arahan dari Rizieq Shihab yang hingga kini masih tertahan di Arab Saudi.

Dirinya tidak merasa terganggu, meskipun harus rela berhimpitan dengan umat muslim lain yang hendak atau menuju Monas.

"Reuni ini kan hanya 1 tahun sekali, kita harus ikut. Terus dapat bocoran dari panitia ada awarding juga, selain surprise video dari Habib Rizieq itu, pokoknya saya harus hadir di Monas untuk menyaksikannya," tutupnya.

Seperti diketahui, reuni aksi 212 digelar untuk membela bendera tauhid. Presidium Aksi 212 Slamet Ma'arif meingingatkan massa untuk membawa bendera Indonesia dan warna-warni bendera tauhid terus berkibar di Monas dalam reuni ke-2. []

Berita terkait
0
PLN Sukses Meriahkan ASEAN Para Games 2022 dengan Listrik Tanpa Kedip
Indonesia juara umum ASEAN Para Games XI dengan perolehan 176 medali emas sebagai catatan perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah.