Manokwari, (Tagar 6/2/2018) - Meskipun Manokwari diguyur hujan deras namun tidak menyurutkan semangat masyarakat memeriahkan parade seni budaya rangka dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 tahun Seni Budaya Provinsi Papua Barat, Selasa (6/2).
Kegiatan parade seni dan budaya ini dilepas oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Mohamad Lokotani. Titik awal parade dimulai dari RS Angkatan Laut dan finish di Lapangan Borasi.
Pantauan Tagar News, parade seni dan budaya ini diikuti oleh puluhan suku dengan berbagai kerukunan di Provinsi Papua Barat. Tidak hanya itu, suku daerah lain dan sanggar maupun organisasi Perempuan Papua Barat juga terlibat dalam kegiatan tersebut.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Parawisata Papua Barat Sergius Rumsayor mengatakan, parade seni dan budaya ini untuk mempersatukan berbagai suku bangsa yang berada di Provinsi Papua Barat
“ Saya meminta setiap suku di Provinsi Papua Barat untuk selalu terus menjaga persatuan dan kesatuan. Kedepan kita harus bersatu, walauapun berbeda-beda, suku, ras agama, istiadat. Kita tetap satu, Bhineka Tunggal Ika. Kalau kita bersatu kita semakin kuat. Saya mengajak masyarakat tetap menjaga budaya,” jelasnya.
Dia menjelaskan, budaya harus tetap harus dilestarikan dan dijaga dengan baik. Jangan sampai kita kehilangan indentitasnya sebagai bangsa yang memiliki budaya yang kuat.
“Saya meminta, semua suku untuk saling gotong royong saling membantu satu sama lain, karena itu merupakan budaya yang sejak itu sudah diajarkan oleh nenek moyang lelehur terdahulu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Suku Biak di Manokwari, Petrus Makbon menjelaskan, kegiatan parade seni dan budaya ini sangat baik untuk mempersatukan kita semua.
“ Sehingga tidak ada perbedaan antara kita, tetap satu bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya
Selain itu, ia meminta momen ini jangan hanya sebatas pawai saja, namun kegiatan semacam perlu untuk ditingkatkan lagi ke depannya. (dhy)