Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wahyu Sakti Trenggono, mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Wakil Menteri Pertahanan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.
Wahyu dinilai sebagai seorang profesional dan berpengalaman di korporasi. Sehingga, Jokowi memilihnya untuk membantu tugas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.
"Saya berikan tugas khusus agar bisa mengembangkan industri strategis pertahanan kita," tutur Jokowi.
Wahyu Si Raja Menara
Wahyu Sakti Trenggono merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mengawali kariernya di PT Astra International Tbk hingga mencapai posisi sebagai General Manajer Manajemen Informasi dan Sistem.
Tapi, ia lebih terkenal sebagai pengusaha yang bergerak di penyediaan menara komunikasi Base Transceiver Station (BTS). Bahkan mendapat julukan sebagai 'Raja Menara', karena perusahaannya menjadi penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki lebih dari 14.000 menara.
Pada saat pemilihan wali kota Solo, Wahyu mulai menunjukan ketertarikan pada Jokowi. Ia menjadi mendukung Jokowi dalam pemilihan sampai akhirnya maju di pemiliha gubernur DKI Jakarta.
Kendati sempat menjadi bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Wahyu ternyata lebih memilih untuk mendukung Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla daripada Ketua Umum PAN saat itu Hatta Rajasa yang mendampingi Prabowo saat pemilihan presiden (pilpres) 2014.
Pada pilpres 2019, Wahyu kembali mendukung Jokowi menjadi calon presiden yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Bahkan, menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Komisaris PT Solu Sindo Kreasi yang merupakan anak usaha Tower Bersama (TBIG) ini mengaku tidak memiliki latar belakang pertahanan. Hanya saja, ia berjanji akan fokus pada tugas yang diberikan oleh Jokowi.
"Saya kira fokus di situ lebih banyak kepada bagaimana mengembangkan industri pertahanan," ujarnya. []