Waduh, Hasil Test Covid-19 di Rusia Sering Salah

Hasil tes yang diumumkan pemerintah Ruia untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19 sering keliru.
Pekerja medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memindahkan seorang pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19 di Rumah Sakit Klinik Kota Nomor 52 di Moskow, Rusia 28 April 2020. (Foto: REUTERS|Maxim Shemetov|CNA).



Moskow - Hasil tes yang diumumkam pemerintah Rusia untuk menentukan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona Covid-19 sering keliru, kata seorang pejabat di Moskow, Kamis, 7 Mei 2020. Pernyataan itu seolah membenarkan banyak orang yang mempertanyakan keabsahan statistik resmi pemerintah.

Jumlah sebenarnya infeksi virus corona lebih tinggi tiga kali lipat dari angka resmi

Pengumuman soal hasil test kit sering keliru keliru menyebutkan bahwa orang-orang dengan stadium akhir Covid-19 bebas dari penyakit. Kalau demikian, jumlah sebenarnya infeksi di Rusia yang berdasarkan data terakhir tercatat 177.160 kasus yang merupakan tertinggi ke lima di dunia, kemungkinan tinggi bahkan lebih tinggi.

Baca Juga: Rekor Terbaru Rusia Catat 2.558 Kasus Covid-19 

"Jumlah sebenarnya infeksi virus corona lebih tinggi tiga kali lipat dari angka resmi," kata Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin.

Hal ini berarti pasien yang masih membawa virus oleh dokter dalam beberapa kasus diperbolehkan pulang, padahal bisa berpotensi menularkan orang lain. Reuters sudah memverifikasi ada satu kasus, pasien itu sudah diperbolehkan pulang. Namun, ternyata ia menginfeksi orang lain yang kemudian meninggal.

Covid-19 RusiaPemerintah Rusia mengumumkan lockdown sebagian dan memerintahkan penduduk untuk tetap di rumah demi mencegah penyebaran virus korona di pusat Moskow, Rusia, Senin (30/3/2020). (Foto: Antara/REUTERS/Evgenia Novozhenina/nz/cfo)

Lembaga medis pelat merah memakai test kit yang diproduksi oleh Institut Vektor miik pemerintah Rusia di Siberia. Mereka mendasarkan tes pada apa yang disebut sebagai reaksi beranti polimerase atau sampel kecil molekul DNA, cetak biru genetik seumur hidup.

"Pada tahap akhir penyakit, tes PCR sering memberikan hasil negatif palsu," kata Departemen Kesehatan Moskow dalam pernyataannya.

Mengingat kegagalan itu, kata Sobyanin, Moskow yang sumber dayanya jauh lebih baik dari wilayah lain di Rusia sekarang kadang-kadang menggunakan tes lain, tes antibodi dalam hubungannya dengan PCR. Moskow menjadi episentrum penyebaran Covid-19, dengan jumlah kematian terbanyak di Rusia.

Pada April lalu, pemerintah Moskow mengubah kebijakan pengujian setelah dokter mengeluh hasil tes PCR tidak akurat dan mulai secara otomatis berasumsi bahwa siapa pun dengan pneumonia pasti terinfeksi Covid-19. Saat itulah, Moskow mulai melakukan pengujian antibodi COvid-19 menggunakan kit yang dibuat oleh perusahaan Belanda, Inzek International Trading. 

Simak PulaPutin Pede Rusia Bisa Taklukkan Covid-19 Dua Bulan

Test kit itu diklaim membantu mengidentifikasi orang-orang yang telah diberikan izin sepenuhnya oleh tes PCR, tapi sebenarnya masih positif terinfeksi virus Covid-19.[]

Berita terkait
Rekor Terbaru Rusia Catat 2.558 Kasus Covid-19
Rusia mencatat total 18.328 kasus coronavirus Covid-19 dengan jumlah infeksi harian mencetak rekor baru yakni 2.558 kasus.
Putin Pede Rusia Bisa Taklukkan Covid-19 Dua Bulan
Presiden Rusia, Vladimir Putin merasa yakin negaranya bisa mengalahkan virus corona Covid-19 dalam jangka waktu dua hingga tiga bulan.
Rusia Ultimatum Usir WNA Jika Idap Virus Corona
Rusia memberikan ultimatum warga negara asing (WNA) yang kedapatan mengidap virus corona akan diusir.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck