Wacana Mega Holding BUMN UMKM Perlu Dikaji Ulang

Wacana merger melalui skema holding BUMN yang berfokus pada pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu dikaji lebih dalam lagi.
Wacana merger melalui skema holding BUMN yang berfokus pada pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu dikaji lebih dalam lagi.(Foto: Tagar/business-standar.com/Ilustrasi Merger).

Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet menanggapi rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengkonsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PMN. Ia menilai, wacana lama yang digaungkan kembali tersebut perlu dikaji lebih dalam lagi.

"Melakukan sinergi tidak melulu harus melalui penggabungan perusahaan. Sinergi kerja sama program juga bisa dilakukan," kata Yusuf saat dihubungi Tagar beberapa waktu lalu.

Masalah yang juga perlu diperhatikan ialah resistensi dari SDM dari tiga BUMN ini.

Jika melihat dari rencana penggabungan BRI, Pegadaian, dan juga PNM, kata Yusuf, sepertinya agak membingungkan. Ini lantaran secara umum tidak ada permasalahan dari ketiga BUMN tersebut.

"Bahkan pegadaian core bisnisnya juga agak berbeda dari kedua BUMN lainnya," ucapnya.

Kedepannya, kata Yusuf, tentu ini yang perlu diperhatikan pemerintah, karena penggabungan BUMN tentu akhirnya harus melakukan penyesuaian terkait siapa kemudian akan menjalankan fungsi kebijakan perusahaan, fungsi keuangan dan juga investasi saat digabungkan. Menurut dia, karena pengalaman penggabungan BUMN sebelumnya juga menimbulkan tantangan yang sama.

Masalah lain yang juga perlu diperhatikan ialah resistensi dari SDM tiga BUMN yang ingin digabung. Hal ini lantaran BUMN yang sudah lama, tentu value dari SDM yang dipegang oleh masing-masing berbeda. 

Menurut Yusuf,  penyesuaian ketika digabung ini yang kemudian merupakan hal yang perlu diperhatikan. "Atas dasar ini pula, ada potensi serikat pekerja PNM juga akan melakukan penolakan terkait rencanan penggabungan ini," tuturnya.

Dengan demikian, kata Yusuf, jika dilihat dari sinergi kebijakannya sebenarnya BRI dan PNM sudah dilakukan, melalui kerjasama penyaluran KUR. Ini artinya sinergi kebijakan ini bisa dilakukan tanpa menggabungkan kedua perusahaan.

"Makanya kalau melihat dari kinerja tiga  BUMN ini yang tidak bermasalah, mungkin sinergi kebijakan  lebih bisa dilakukan daripada akuisisi," tutur Yusuf. []

Berita terkait
Sejarah Pegadaian dan Wacana Pembentukan Holding BUMN UMKM
Kementerian BUMN berencana untuk mengkonsolidasi BRI, Pegadaian dan PNM. Ada dua skema konsolidasi yakni akuisis dan holding.
Sejarah BRI dan Rencana Pembentukan Holding BUMN UMKM
Kementerian BUMN mewacanakan untuk mengkonsolidasikan Bank BRi, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Angkasa Pura I Dukung Pembentukan Holding BUMN Pariwisata
Angkasa Pura I mendukung dan siap bergabung dengan holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu