Wabup Bengkulu Selatan Sebut Penyuap Dirwan Mahmud Adalah Tim Sukses

Wabup Bengkulu Selatan sebut penyuap Dirwan Mahmud adalah tim sukses. “(Kenal Juhari) sudah lama jadi kontraktor. Orang swasta dia dan tim sukses kita,” kata Gusnan.
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi. (Foto: Tagar/Rizkia Sasi)

Jakarta, (Tagar 30/5/2018) - Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menyebutkan, sosok pengusaha bernama Juhari yang merupakan penyuap Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, adalah salah satu pihak tim sukses yang membuat kedua orang tersebut berhasil menjadi pejabat teras di Bengkulu Selatan.

Gusnan mengaku telah lama mengenal sosok penyuap tersebut sebelum keduanya berhasil menjabat sebagai orang nomor satu dan nomor dua di Bengkulu Selatan.

“(Kenal Juhari) sudah lama jadi kontraktor. Orang swasta dia dan tim sukses kita,” ungkap Gusnan di Gedung KPK usai diperiksa penyidik, Rabu (30/5).

Namun pasca menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan membantah mengetahui hubungan lebih dalam antara Juhari dan Dirwan terkait pengaturan lima proyek jembatan dan jalan yang akan digarap oleh Dirwan dan Juhari di Bengkulu Selatan.

Sebab selama ini, lanjut Gusnan, setiap kebijakan yang diatur dalam pembangunan infrastruktur di Bengkulu Selatan selalu diputuskan oleh Dirwan.

“Saya enggak tahu soal proyek tersebut. Saya enggak paham juga (soal proyek jalan dan jembatan). Karena semua yang putuskan Pak Bupati,” papar Gusnan.

Gusnan mengatakan bahwa semua jawaban yang disampaikan kepada awak media telah dia utarakan semua di hadapan penyidik KPK.

Kemudian, Gusnan pun menyampaikan bahwa selama pemeriksaannya di ruang penyidik, dia dihujani pertanyaan yang tidak begitu banyak yakni hanya kurang dari 10 pertanyaan lebih.

“Sudah (disampaikan) semua. Sepuluh jumlahnya (pertanyaannya),” tutur Gusnan Mulyadi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan bila Gusnan mengaku telah lama mengenal sosok Juhari sebagai tim sukses keduanya di Pilkada Bengkulu Selatan pada 2015 lalu.

“Iya tadi sudah disampaikan hubungan tersangka JHR dan DIM adalah tim sukses saat Pilkada Bengkulu Selatan 2015 lalu,” ucap Febri dalam pesan singkat, Rabu (30/5).

Selain Wakil Bupati, KPK juga menjadwalkan pemanggilan terhadap beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten di Bengkulu Selatan.

Mereka adalah mantan Kadis PUPR Bengkulu Selatan Suhadi. Kepala Bidang Marga Dinas PUPR Bengkulu Selatan Nusadian Esa Putra, serta Kaur Pemerintahan Desa Tungkal I Nurhadi alias Nuang.

Selain para SKPD daerah, dari pihak swasta KPK memanggil Bahrensyah dan sopir pribadi Kadis PUPR Hari Julian.

Dalam kasus ini, KPK secara resmi telah menetapkan Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud beserta isterinya Hendrati sebagai tersangka suap terkait pengadaan pekerjaan infrastruktur di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan tahun anggaran 2018.

Selain Dirwan dan Hendrati, KPK turut menetapkan Kasie pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan Nursilawati, serta kontraktor Juhari sebagai tersangka.

Keempatnya berhasil diamankan melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan satuan tugas KPK pada Selasa (15/5), dari tangkap tangan ini KPK pun mengamankan uang tunai Rp 85 juta, bukti transfer sebesar Rp 15 juta dan dokumen terkait Rencana Umum Pengadaan (RUP).

Pemberian uang dari Juhari disebut untuk mengamankan lima proyek infrastruktur berupa jembatan dan jalan di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Dari lima proyek jalan dan jembatan yang akan digagas tersebut menelan budget anggaran sebesar Rp 750 juta, dengan nilai commintment fee yang disepakati adalah 15 persen yakni Rp 112 juta. (sas)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.