Jakarta - Produsen mobil Jerman, Volkswagen semakin pede melihat pertumbuhan pasar di China. Tiongkok yang menjadi pasar otomotif terbesar di dunia menjadi pendorong utama bagi VW untuk pemulihan akibat imbas pandemi Covid-19.
Seperti diberitakan dari laman xinhuanet.com, Jumat, 30 Oktober 2020, penjualan VW di China dalam triwulan III 2020 naik 3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pada paruh pertama 2020, perusahaan otomotif itu mengalami kerugian lebih dari satu miliar euro.
Pada akhir triwulan III 2020, VW mencatat laba sebelum pajak sekitar 2,4 miliar euro (US$ 2,8 miliar). Unit bisnis di China memberikan kontribusi terbesar dalam raihan laba. "Bisnis Volkswagen terus terkena dampak pandemi dalam sembilan bulan pertama 2020 meskipun upaya pencegahan sudah dilakukan," kata Frank Witter, anggota dewan yang bertanggung jawab untuk keuangan dan TI VW.
Pengiriman kendaraan di seluruh dunia perusahaan selama tiga kuartal pertama 2020 turun 18,7 persen secara year on year (yoy) menjadi 6,5 juta unit. Pertumbuhan di China menolong VW dari kejatuhan lebih dalam.
Pertumbuhan di Tiongkok berdampak positif kineja keuangan perseroan. Selama periode Juli hingga September, hasil operasi Volkswagen sebesar 3,2 miliar euro, ini jelas perusahaan diklaim kembali ke wilayah positif."
Untuk tahun fiskal penuh 2020, Volkswagen memperkirakan pendapatan jauh lebih rendah dari tahun lalu. Imbas pandemi membuat penjualan akan turun secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun perseroan meyakini berada di wilayah positif.
Menyusul pengumuman tersebut, saham Volkswagen naik sekitar 2,5 persen pada akhir perdagangan Kamis, meskipun secara keseluruhan lingkungan pasar masih negatif. []
- Baca Juga: 4,23 Juta Unit Mobil VW Terjual di China pada 2019
- VW Akan Akuisisi Pabrik Baterai Mobil Listrik China