Virus Corona Bikin Rusak Gigi dan Mulut, Fakta atau Hoaks?

Apakah hoaks atau fakta virus corona atau Covid-19 bisa merusak gigi dan mulut?
Ilustrasi sakit gigi. (Foto: Shutterstock)

Jakarta - Virus corona memiliki dampak besar terhadap gangguan hingga kerusakan sistem pernapasan. Namun, pandemi yang masih berlangsung membuat banyak masyarakat bertanya, apakah Covid-19 juga bisa berdampak pada kerusakan gigi dan mulut?

Perlu disadari setiap manusia yang terinfeksi memiliki reaksi berbeda terhadap virus corona. Sejumlah orang mengalami gangguan indra penciuman atau pengecapan, demam hebat, sulit bernapas, hingga merasa kelelahan selama berminggu-minggu.

Gejala lainnya yang bisa terjadi seperti lesi keunguan di jari kaki, rambut rontok, penggumpalan darah, dan ruam.

Belum lama ini laporan medis anekdotal mengungkapkan infeksi Covid-19 bisa berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Meski belum bisa dipastikan seratus persen, tetapi ada dua teori yang mendasari kondisi tersebut.

Dikutip dari laman Huffington Post, dua teori itu diperoleh dari penelitian, berdasarkan dari kejadian yang dialami putra Diana Berrent bernama Spencer. Ia merupakan kluster pertama positif Covid-19 di Amerika Serikat pada Februari 2020.

Dokter gigi- sakit gigiIlustrasi anak memeriksakan kesehatan mulut ke dokter gigi. (Foto: iStockphoto)

Saat itu, Spencer mengalami sinus tersumbat, sakit kepala, dan kelelahan berkepanjangan. Bocah 12 tahun itu akhirnya berhasil melewati semuanya dan dinyatakan sembuh dari virus corona.

Pada bulan November ini, Spencer mendapati gigi bawahnya mulai goyang kemudian tanggal. Namun, tak ada darah yang keluar sedikit pun ketika gigi Spencer tanggal.

Kejadian yang dialami Spencer diriset apakah ada kesamaannya dengan penyintas virus corona lainnya lewat data dari Survivor Corps, kelompok yang didirikan oleh Diana Berrent dengan misi membantu pasien Covid-19. Lebih dari 116.000 orang diketahui telah bergabung dengan komunitas Survivor Corps.

Riset kemudian menemukan fakta bahwa Survivor Corps mendapat laporan banyak penyintas virus corona mengalami gigi berubah warna menjadi abu-abu, gigi kadang nyeri menjadi goyang, dan berubah sensitif. Ada juga penyintas yang tidak mengalami masalah pada gigi dan mulut.

Dari kondisi tersebut, ada 2 teori yang bisa mendasari gangguan pada gigi dan mulut akibat dari Covid-19. Apa saja itu? Simak berikut ini:

1. Efek samping oral mungkin adalah masalah aliran darah

William Li, seorang ahli biologi vaskular dan direktur medis Angiogenesis Foundation, menduga bahwa kerusakan gigi pada pasien Covid-19 bisa dipicu karena masalah pada aliran darah.

"Rahang [mulut] kaya akan pembuluh darah," kata Li.

Sakit gigiIlustrasi sakit gigi. (Foto: Pixabay)

Masalah aliran darah terjadi karena pembekuan dan aliran darah tersumbat, kondisi yang acap kali dialami pasien terinfeksi virus corona. Apabila darah tidak sampai organ, kerusakan dapat terjadi.

Dalam kasus Spencer, fakta bahwa tidak ada darah saat gigi tanggal menunjukkan bukti bahwa aliran darah terhambat, yang mungkin menyebabkan kerusakan gigi.

2. Mulut bisa menampung virus

Hal menarik lainnya ketika virus corona berada dalam tubuh manusia, virus menempel ke bagian sel yang disebut reseptor ACE2.

Reseptor ini kaya di area tertentu di tubuh, termasuk paru-paru (sebab itu virus corona mengganggu dan merusak sistem pernapasan) dan mulut.

"Fakta bahwa mulut memiliki reseptor ACE2 berarti ada jalur biologis teoretis," kata Direktur kesehatan global di Northwell Health di New York, AS, Eric Cioe-Pena.

Menurut penelitian sebelumnya, virus corona bisa tinggal dan bereplikasi di rongga mulut. Itu disebabkan tingginya prevalensi reseptor ACE2 di mulut.

Akibatnya virus lain juga bisa langsung menginfeksi rongga mulut, seperti virus Coxsackievirus di belakang tangan, penyakit kaki dan mulut. Eric Cioe-Pena memberikan contoh, virus Coxsackievirus yang menginfeksi di belakang tangan, penyakit kaki, dan mulut, dan virus herpes.

Vaksin Virus CoronaIlustrasi dokter yang sedang meneliti virus dan vaksin corona. (Foto: Pixabay)

Dibutuhkan penelitian lanjutan

Menurut Eric Cioe-Pena, studi berkelanjutan sangat penting untuk mengumpulkan data-data berkaitan dampak virus corona terhadap gigi dan mulut.

Data dan hasil penelitian saat ini, kata dia, belum cukup menyimpulkan tentang bagaimana, mengapa, dan apakah Covid-19 dapat merusak gigi dan mulut.

"Kami belum memiliki cukup data untuk mengetahui apakah ini murni hubungan temporal atau penyebab. Jawaban singkatnya adalah: 'masih terlalu dini untuk mengatakannya'," tutur Eric Cioe-Pena.  (Viona Bono Valvinka)

Berita terkait
Menghindari Bulimia, Impian Tubuh Langsing Tak Sehat
Pernah melihat seseorang menyodok bagian amandel memakai jari agar merasa mual dan muntah? Kemungkinan orang yang Anda lihat mengalami bulimia.
Biaya Pengobatan Pasien Corona Bisa Rp 600 Juta per Orang
Biaya pengobatan pasien terpapar virus corona atau Covid-19 bisa tembus Rp 600 juta per orang.
Berapa Jam Antibodi Muncul Setelah Disuntik Vaksin Corona?
Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog menjawab pertanyaan tentang berapa jam antibodi muncul setelah disuntik vaksin corona?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.