Virus Corona Berpotensi Ganggu Pariwisata Bali

Ketua GIPI Bali IB Agung Partha Adnyana meminta kepada Pemprov Bali untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Bali
Wisatawan mancanegara yang menikmati destinasi wisata di Bali. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

Bali - Sejak mewabahnya virus corona di Wuhan, China membuat sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia melakukan pengetatan pintu masuk seperti di Pelabuhan dan Bandara. Kondisi ini berpotensi akan memberikan dampak bagi sektor pariwisata, khususnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha Adnyana mengatakan penyebaran virus corona memberikan kepanikan bagi dunia Internasional. Ia pun berharap pemerintah Bali siap mengantisipasi penyebaran virus corona. Apalagi, Bali menjadi tujuan utama wisman berkunjung ke Indonesia.

Masalah tingkat kunjungan sudah pasti turun, meskipun belum diketahui secara pasti.

"Bali harus melakukan antisipasi untuk menghindari dampak yang lebih luas. Sebab akan lebih sulit membangun kepercayaan wisatawan apabila Bali tercemar virus Corona," ujarnya kepada Tagar, Senin 27 Januari 2020.

Ia pun bersyukur hingga saat ini, Bali belum masuk dalam daftar daerah yang suspect virus corona. Meski demikian, Gus Agung memprediksi akan adanya penurunan okupansi atau tingkat hunian hotel dan penginapan di Bali sekitar 30 persen hingga 40 persen.

“Masalah tingkat kunjungan sudah pasti turun, meskipun belum diketahui secara pasti. Tapi kunjungan wisatawan asing lainnya masih tetap bagus,” tuturnya

Meski begitu, ia berpesan agar pelaku pariwisata Bali tidak panik sehingga menyebabkan sektor pariwisata menjadi pincang. Untuk itu, pihaknya telah memetakan negara yang potensial menggantikan kunjungan wisman dari Tiongkok, selama tak berkunjung ke Bali.

"Eropa, Eropa Utara dan India masih bagus, Amerika juga potensial. Kami sudah petakan," ucapnya.

Ia berharap kondisi ini bisa cepat selesai agar kunjungan wisman, khususnya dari China bisa meningkat kembali.

"Biarkan agar permasalahan ini reda dulu, mari kitaa untuk menghormati keputusan pemerintah Tiongkok," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa mengatakan Pemprov Bali sudah melakukan langkah antisipatif agar virus corona tidak masuk ke Bali. Ia mengaku dengan adanya kejadian tersebut, bisa menjadi momen tepat bagi sektor pariwisata Bali untuk intropeksi.

Ia mengaku akibat wabah virus corona, Festival Kintamani yang sudah dijadwalkan, harus ditunda pelaksanaannya.

"Sehingga kami undur Kintamani Festival. Ini momen intropeksi bagi pariwisata Bali," ujar Putu Astawa.

Penundaan ini lanjut Astawa dalam batas waktu yang tidak ditentukan, tapi diusahakan tahun ini bisa jalan, sambil menunggu situasi kembali kondusif. []

Berita terkait
Pemprov Bali Pastikan Belum Ada Suspect Virus Corona
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyabut mewabahnya virus corona tidak hanya mengganggu sektor kesehatan, tetapi juga sektor pariwisata.
Begini Kondisi Mahasiswa Asal Jawa Timur di China
Sejumlah mahasiswa asal Jawa Timur yang menempuh pendidikan di China dalam kondisi baik, meski ancaman virus corona membayangi.
Revitalisasi Kali Lamong Terhambat Pembebasan Lahan
BBWS Bengawan Solo mengungkapkan rencana revitalisasi Kali Lamong yang melintasi empat daerah di Jawa Timur baru bisa dimulai tahun 2021 mendatang.