Virus Corona Belum Akan Hilang Dari Bumi dalam Waktu Dekat

Sejumlah ilmuwan mengatakan virus corona yang berkembang dengan cepat, akan tetap beredar di antara populasi dunia untuk beberapa waktu
Seorang perawat berdiri di dalam bilik pusat vaksinasi Covid-19 "Promitheas Center", di Athena, Yunani, saat seorang pria menunggu untuk disuntik vaksin Moderna, Senin, 15 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Jakarta – Sejumlah ilmuwan mengatakan virus corona yang berkembang dengan cepat, akan tetap beredar di antara populasi dunia untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang disepakati para ilmuwan adalah bahwa vaksinasi Covid-19 penting untuk melawan virus yang telah menewaskan lebih dari dua juta orang itu.

Dr T. Jacob John, pejabat kesehatan masyarakat India terkemuka, mengatakan kepada Associated Press bahwa pada titik tertentu virus corona akan menjadi “satu hewan lain di dalam kebun binatang” di mana dunia harus belajar hidup bersama dengan virus itu, seperti polio atau cacar.

Zimbabwe menerima dosis pertama vaksin Covid-19, Senin, 15 Februari 2021. Vaksin Sinopharm itu merupakan donasi dari China, namun pemerintah Zimbabwe juga telah membeli 600.000 dosis tambahan, kata media pemerintah. Vaksin tersebut diperkirakan akan tiba di negara Afrika itu bulan depan dan jumlahnya masih jauh dari apa yang dibutuhkan untuk memvaksinasi jutaan warganya.

seorang pria maskerSeorang pria pakai masker saat berjalan melewati toko-toko yang tutup selama pemberlakuan restriksi (lockdown) untuk membatasi penyebaran virus Covid-19 di Harare, Zimbabwe, 28 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).

Israel membuat langkah besar dalam memvaksinasi warganya melawan virus corona, namun sekarang kemajuan itu melambat secara drastis oleh apa yang dikatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “berita palsu dan takhayul dan kadang-kadang keyakinan jahat yang ditanamkan di masyarakat dan di internet.”

Israel telah menggiatkan satuan tugas digitalnya untuk melawan informasi yang salah dan Associated Press mengatakan Israel juga telah mengerahkan DJ dan menawarkan makanan gratis untuk membujuk warga datang ke tempat vaksinasi.

Para peneliti mendapati setidaknya tujuh varian baru Covid -19 di Amerika Serikat. Namun belum jelas, apakah varian Amerika sangat mudah menular seperti varian Inggris dan Afrika Selatan.

Kasus harian rata-rata Covid-19 di Amerika telah turun di bawah 100.000 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Namun Amerika tetap berada di urutan teratas sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

anggota tim whoAnggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal virus corona (Covid-19) pakai alat pelindung diri (APD) saat mengunjungi pusat pengendalian dan pencegahan penyakit bersumber hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 2 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - Hector Retamal/AFP)

Ada lebih dari 108 juta infeksi Covid-19 di seluruh dunia. Amerika memiliki lebih dari 27 juta kasus Covid-19, diikuti oleh India dengan 10,9 juta kasus dan Brasil dengan 9,8 juta kasus, sebut Hopkins.

Para ahli kesehatan jiwa memperingatkan tentang krisis kesehatan jiwa di kalangan orang muda akibat pandemi virus corona. Pakar kesehatan jiwa mengatakan orang muda mengalami kesepian dan keputusasaan dan beberapa berpikir untuk bunuh diri dengan semua pergolakan yang terjadi dalam kehidupan mereka yang masih muda (lj/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
18% Kematian di Italia Akibat Virus Corona Varian Baru
Varian baru virus corona yang ditemukan pertama kali di Inggris menjadi penyebab 18% kematian pasien virus corona di Italia
Chile Salah Satu Juara Vaksinasi Virus Corona Dunia
Vaksinasi massal di Chile baru dimulai pada 3 Februari 2021, tapi sudah lebih dari 1,5 juta warga divaksinasi untuk melawan virus corona
China Tolak Berikan Data Awal Virus Corona Kepada Tim WHO
China tolak berikan data mentah terkait kasus awal virus corona kepada tim yang dipimpin WHO yang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona