Viral, Wajah Baby Face Briptu Syaiful dengan Tenang Amankan Tablig Akbar

Di video yang viral di media sosial, ia nampak tenang menghadapi cercaan seorang pria yang hendak menghadiri acara tablig akbar.
Anggota Brimob Polda Jateng Briptu Syaiful Ulum berbincang dengan Kapolda Irjen Pol Condro Kirono usai upacara penghargaan di Mapolda Jateng, Kamis (17/1). (Foto: Humas Polda Jateng/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 17/1/2019) - Baby face, kalem dengan tutur lembut. Gambaran sekilas dari sosok dari Briptu Syaiful Ulum, anggota Satuan Brimob Polda Jateng, saat diwawancarai Tagar News, Kamis (17/1).

Pria berumur 26 tahun itu, tidak menyiratkan sedikit kegaharan dalam penampilannya sebagai polisi. Kendati seragam yang dikenakan lekat dengan kemampuan tempur dan satuan elit kepolisian.

Ya, dari ketenangan sikap tersebut, Syaiful akhirnya diganjar penghargaan. Ia dan sejumlah rekan sejawatnya mendapat reward dari Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono lantaran mampu mengemban tugas pengamanan kegiatan masyarakat di Solo, Minggu (13/1) dengan baik dan profesional.

"Kuncinya adalah bertugas ikhlas untuk melayani masyarakat dan sesuai SOP (standard operation procedure)," ujar polisi yang bertugas di Kompi 3 Pasadena, Semarang itu

Syaiful layak mendapat apresiasi positif dari institusinya. Di video yang viral di media sosial, ia nampak tenang menghadapi cercaan seorang pria yang hendak menghadiri acara tablig akbar di Gladak. 

Dengan nada lantang, pria itu terus memprovokasi Saiful. Bahkan dengan nyinyir ia menanyakan agama yang dianut Saiful dan rekannya, mempertanyakan sebagai polisi yang seagama malah menghalangi akses masuk menuju lokasi tablig akbar.

Namun hardikan demi hardikan dihadapi dengan diam. Syaiful enjoy menghadapi protes tersebut, meski jelas terlihat rasa jengah mendengar omelan tanpa henti.

Demikian juga dengan kawan-kawan Saiful yang bertugas di lokasi sama. Mereka hanya diam sembari terus mengawasi pergerakan orang-orang yang protes.

Sikap tegas hanya diperlihatkan ketika si pria berusaha membuka paksa besi barikade. Tapi ketegasan itu sifatnya pencegahan, tidak dengan tindakan berlebih. Syaiful dan rekan-rekannya hanya berusaha mempertahankan dan mengembalikan pagar besi ke posisi semula.

Video yang semula disebar untuk mendiskreditkan polisi dengan isu sentimen agama tersebut malah berbalik arah. Banyak nitizen yang justru kagum dengan ketenangan Saiful. Mayoritas komentar menyalahkan si pembuat video maupun pria yang marah-marah di video tersebut.

"Bukan bully-an. Ya, seperti yang ada di video itu. Hanya sindiran-sindiran yang menganggap kita menghalangi kegiatan mereka," kata Syaiful merendah.

Total ada 18 polisi yang bertugas di Solo yang mendapat penghargaan serupa dari Kapolda Condro. Selain dari Satuan Brimob, ada pula anggota Dalmas Polrestabes Semarang dan Kapolsek Pasar Kliwon AKP Ariakta Gagah Nugraha.

Kapolda Condro mengapresiasi kinerja anggotanya yang profesional di pengamanan tablig akbar. Tidak semata menjalankan perintah secara kaku tapi lebih mengedepankan kemanusiaan, sabar dan tidak mudah terpancing emosinya.

"Dan itulah wujud dari profesional Polri dan sosok anggota Polri yang mengedepankan hati nurani dan kemanusiaan," beber dia.

Tak hanya dari dirinya selaku pimpinan Polda Jateng, tanggapan positif atas kerja Syaiful dan rekan-rekannya juga dipuji masyarakat luas.

"Apresiasi ini justru selain kita lihat, masyarakat WA ke saya, ke institusi termasuk menyampaikan ke saya bagaimana melatih anggota bisa sabar seperti itu," kata dia.

Penghargaan berupa piagam tersebut diharapkan mampu memotivasi anggota Polri lain berbuat serupa. 

"Piagam ini tentu akan jadi penilaian sendiri saat kenaikan pangkat, sekolah," pungkas Condro. []

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.