Viral Anak Tapanuli Utara Ditemukan di Semarang

Kapolsek Banyumanik Komisaris Polisi Putu Krisna membenarkan penemuan anak laki-laki asal Tapanuli Utara.
Johan Parningotan Silitonga berada di markas Polsek Banyumanik, Polrestabes Semarang, Jawa Tengah pada Senin, 9 Maret 2020. (Foto: Tagar/ Dokumen Kompol Putu Krisna SIK)

Tarutung - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Banyumanik Komisaris Polisi Putu Krisna membenarkan penemuan anak laki-laki asal Tapanuli Utara, bernama Johan Parningotan Silitonga di wilayah hukumnya.

Putu Krisna mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan Polsek Banyumanik kepada beberapa orang saksi, salah satunya pengusaha dagangan inisial SS, membenarkan Johan bersama 4 orang lainnya tiba di Semarang, Jawa Tengah pada 23 Februari 2020.

"Karena saudara SS butuh tenaga kerja dari kampung halaman untuk kerja di Semarang, SS menghubungi orang di kampung halaman. Dan pada Minggu, 23 Februari 2020 telah tiba di Semarang antara lain JPS, AM, DM, MP, dan EH, " kata Putu Krisna pada Senin, 9 Maret 2020.

Setelah tiba di Semarang dengan naik bus dari Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, mereka berlima langsung tinggal di kediaman SS.

"Berlima ke Semarang dengan transportasi umum. Dan ditampung di rumah SS untuk bantu-bantu jualan," katanya.

Namun Johan yang masih berusia 13 tahun itu minggat dari rumah SS hingga ditemukan oleh seorang perempuan bernama Suminah.

"Pada Senin sekira pukul 01.00 WIB, Johan meninggalkan warung hingga sampai di Indomaret Jalan Anton Sujarwo, Banyumanik, lalu ditemukan Ibu Suminah," terangnya.

Putu Krisna membantah pengakuan Johan yang menyebut dia dibawa orang dari Tapanuli Utara ke Semarang dengan mobil Avanza.

Kesimpulan itu dinyatakan Putu Krisna setelah diperkuat keterangan beberapa orang saksi seperti Nabot Fernando Hutabarat, Timbang Vanlander Silitonga dan Pendeta P Silitonga.

"Jadi pengakuan dia dibawa orang dari Tapanuli ke Semarang dengan mobil Avanza tidak benar," katanya.

Putu Krisna mengatakan, atas koordinasi pihaknya dengan jajaran Polres Tapanuli Utara, Johan akan segera dijemput dan dibawa pulang ke Tapanuli Utara.

"Kami sudah koordinasi dengan Kapolres Tapanuli Utara untuk besok dijemput anggota Polres Tapanuli Utara ke Polsek Banyumanik. Dan saat ini keadaan anak aman dan dilengkapi dengan uang saku," kata Krisna.

Keterangan Kades Siatas Barita

Penelusuran Tagar di Desa Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara pada Senin, 9 Maret 2020, Johan pernah mengenyam pendidikan di sekolah swasta di desa itu beberapa bulan.

Kepala Desa Lumban Siagian Julu, Siun Panggabean membenarkan, Johan pernah sekolah di SD Swasta Luther Lumban Siagian Julu. Namun dua tahun lalu dia ke luar dari sekolah tersebut.

"Koordinasi saya dengan kepala SD Luther bahwa nama Johan sudah ke luar sejak dua tahun silam. Dia diasuh marga Harefa penduduk Desa Lumban Siagian Jae," kata Siun Panggabean pada Senin, 9 Maret 2020.

Terpisah, Kepala Desa Lumban Siagian Jae, Sotarduga Panggabean, membenarkan keberadaan anak yatim piatu itu pernah tinggal di desanya di rumah Seliman Harefa.

KPAD Taput memastikan keberadaan dan kondisi anak dan hak-haknya terpenuhi

"Warga saya Seliman Harefa pernah mengasuh dia selama enam bulan dan sebelumnya sudah dimasukkan sekolah di SD Swasta Luther Lumban Siagian Julu," katanya.

Sotarduga mengatakan, Johan berada di rumah Seliman Harefa hanya beberapa bulan setelah dijemput oleh saudara kandungnya dengan tanpa pemberitahuan.

"Sekitar satu tahun silam dia dijemput oleh abang kandungnya, kabarnya dipekerjakan di salah satu pemandian air panas Tarutung," katanya.

Dia juga membenarkan, Johan pernah sekolah di SD Swasta Luther. Sementara Seliman Harefa, 55 tahun, mengakui Johan pernah tinggal serumah dengannya selama enam bulan pada 2017.

Seliman mengatakan, terakhir kali Johan dijemput seseorang mengaku abang kandungnya bernama Irfan Silitonga, sekitar Maret 2018.

Atas kejadian itu, dia langsung melakukan pencarian ke Desa Aek Nauli I, Kecamatan Sipahutar. Namun sia-sia karena tak bertemu dengan Johan.

"Waktu itu dia dijemput oleh seseorang mengaku abang kandung tanpa permisi kepada saya sebagai pengasuh. Selepas itu kami mencari keberadaan Johan ke Desa Aek Nauli Sipahutar namun saat itu tidak ketemu," kata Seliman, di rumah Sotarduga Panggabean pada Senin, 9 Maret 2020 malam.

KPAD Taput

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Tapanuli Utara Fendiv Lumbantobing, membenarkan posisi Johan sudah di bawah pengawasan Polsek Banyumanik, Semarang.

Informasi itu kata Fendiv setelah pihaknya memperoleh klarifikasi resmi dari Polsek Banyumanik, Polrestabes Semarang pada Senin, 9 Maret 2020.

Dia berharap pihak-pihak berkompeten agar mengedepankan dan memperhatikan nasib serta masa depan Johan yang masih tergolong anak.

"KPAD Taput memastikan keberadaan dan kondisi anak dan hak-haknya terpenuhi demi kepentingan yang terbaik bagi anak. Sekaligus berusaha memastikan anak kembali kepada orang tuanya," kata Fendiv di Tarutung.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya kabar viral seorang anak laki-laki asal Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara bernama Johan Parningotan Silitonga berusia 13 tahun, ditemukan di Banyumanik, Semarang.

Informasi ini menyebar luas di media sosial Facebook dan grup WhatsApp pada Senin, 9 Maret 2020. Diinformasikan ayahnya bernama Sandi Silitonga, dan ibunya Lamtiur Panjaitan, warga Kecamatan Siatas Barita, Tarutung, Tapanuli Utara. Dia pelajar SD di Kabupaten Tapanuli Utara.

Setelah ditemukan, Johan untuk sementara diamankan ke Mapolsek Banyumanik, Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.

Mengutip informasi yang menyebar di medsos Facebook, disebutkan bahwa Johan dibawa tiga orang laki-laki dari Tarutung dengan mobil Avanza berwarna putih. Berangkat pada 29 Februari 2020 pukul 16.00 WIB dengan alasan untuk jalan-jalan.

Kemudian pada Senin, 8 Maret 2020 pukul 01.00 WIB, Johan ditemukan seorang diri oleh Ibu Ning di depan Indomaret Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang. []

Berita terkait
ABG di Taput Tewas Usai Menabrak Pejalan Kaki
Remaja 13 tahun tewas usai menabrak seorang pejalan kaki di Tapanuli Utara.
Maildan Azka, Bayi Kardus Taput yang Ditinggal Ibu
Bayi laki-laki bernama Maildan Azka itu diletakkan ibunya di samping rumah seorang janda, di Desa Paniaran, Tapanuli Utara.
Malam Minum Tuak, Siangnya Pria di Taput Meninggal
Seorang pria pemotong kayu di Tapanuli Utara ditemukan meninggal di areal persawahan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.