Vatikan Dikabarkan Remehkan Dugaan Pelecehan Seksual

Laporan menyebutkan para uskup, kardinal, dan paus berulang kali kesampingkan atau meremehkan tuduhan pelecehan seksual
Kardinal Theodore McCarrick (foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Para uskup, kardinal, dan paus berulang kali mengesampingkan atau meremehkan tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan Kardinal Theodore McCarrick. Ini pernyataan Vatikan dalam laporan 400 halaman yang dirilis Selasa, 10 November 2020.

Laporan yang dirilis dua tahun setelah Paus Fransiskus meluncurkan penyelidikan internal itu mengatakan Vatikan mengetahui perilaku McCarrick setidaknya sejak 1999, tetapi karirnya terus naik. Paus Yohanes Paulus II, yang meninggal pada tahun 2005, mengangkat McCarrick sebagai uskup agung Washington, meskipun ada penyelidikan resmi atas tindakan McCarrick.

Pejabat-pejabat gereja lainnya disalahkan karena menyembunyikan informasi atau mengabaikan perilaku McCarrick. Laporan tersebut mengatakan Paus Fransiskus melanjutkan kelambanan para pendahulunya sampai seorang mantan putra altar berbicara mengenai pengalamannya dengan McCarrick.

Paus Fransiskus dilaporkan menjadi lebih aktif dalam kasus McCarrick pada 2017 setelah mantan putra altar tersebut mengklaim bahwa dia telah dianiaya pada 1971 dan 1972 di New York. Itu merupakan tuduhan kuat pertama terhadap McCarrick yang melibatkan anak di bawah umur dan akhirnya menyebabkan pencabutan haknya tahun lalu setelah dinyatakan bersalah secara seksual mengganggu orang dewasa dan anak-anak selama beberapa dekade. McCarrick mengundurkan diri dari College of Cardinals pada tahun 2018.

"Paus Fransiskus hanya mendengar ada tuduhan dan desas-desus terkait perilaku tidak bermoral dengan orang dewasa yang terjadi sebelum penunjukan McCarrick ke Washington," kata laporan itu. "Yakin tuduhan tersebut telah ditinjau dan ditolak oleh Paus Yohanes Paulus II, dan sangat menyadari bahwa McCarrick aktif selama kepausan Benediktus XVI, Paus Fransiskus tidak melihat perlunya mengubah pendekatan yang telah diadopsi."

Skandal McCarrick sangat mengejutkan di Amerika Serikat, di mana McCarrick, 90 tahun, menjadi uskup agung Washington dari 2001 hingga 2006.

Korban lainnya, James Grein, yang mengatakan bahwa McCarrick melecehkannya selama dua dekade dimulai ketika ia berusia 11 tahun. Kepada The Associated Press dia berharap penyelidikan tersebut bisa mengarah pada penyelesaian terkait beberapa korban dan reformasi gereja. "Ada begitu banyak orang yang menderita di luar sana karena satu orang," kata Grein.

"Dan ia menganggap lebih penting daripada kita semua. Ia menghancurkan saya, dan ia menghancurkan kehidupan ribuan lainnya.… Sudah waktunya Gereja Katolik mengakui semua kehancuran yang ditimbulkannya," ujarnya. (my/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
WHO Telisik Dugaan Pelecehan Seksual oleh Petugas Ebola
WHO berjanji untuk menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang dilakukan petugas penanganan wabah Ebola di Kongo.
Vatikan Pertimbangkan Kesepakatan Uskup dengan Beijing
Menlu AS, Mike Pompeo, bertemu dengan sejumlah pejabat di Roma sekaligus soroti penderitaan beberapa kelompok agama yang teraniaya di China
Paus Fransiskus Tentang Keluarga Gay Pendapat Pribadi
Pernyataan Paus Fransiskus terkait hak sipil bagi pasangan homoseksual (gay) untuk berkeluarga disebut pengkritik sebagai pendapat pribadi
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.