Valentina Tereshkova Perempuan Pertama di Angkasa

Valentina Tereshkova berkesempatan terbang keluar angkasa di usia 26 tahun ini titik awal baginya disebut sebagai perempuan pertama di angkasa luar
Valentina Tereshkova (Foto: tass.com)

Jakarta - Hobi terjun payungnya membawa Valentina Tereshkova berkesempatan terbang keluar angkasa di usia 26 tahun. Saat itu, ia menjadi perempuan pertama yang sukses mengorbit bumi sebanyak 48 kali dalam kurun waktu 70,8 jam.

1. Kehidupan Awal

Putri kedua pasangan Vladimir Tereshkova dan Elena Fyodorovna ini lahir di Desa Bolshoye Malennikova, Yaroslavl, Rusia, pada 6 Maret 1937. Ayahnya adalah seorang tentara Rusia yang terbunuh pada perang dunia kedua saat usia Valentina baru menginjak 2 tahun. Saat itu, ibunya harus membesarkan ketiga anaknya sendirian dengan bekerja di sebuah pabrik kapas, Krasny Perekop, di Yaroslavl.

Tak lama kemudian, saudara perempuannya, Ludmila, dan saudara laki-lakinya, turut membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan bekerja di pabrik tekstil.

Pada usia 10 tahun, Valentina mulai memasuki sekolah pertamanya dan lulus pada usia 17 tahun. Sembari melanjutkan studinya di Light Industry Technical School Valentina ikut bekerja paruh waktu bersama saudara-saudaranya di pabrik tekstil.

Di sela-sela waktu luangnya, ia menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi dan bakatnya yakni, terjun payung. Saat itu, ia bergabung dengan klub terbang paramiliter terkenal di kotanya tanpa sepengetahuan ibunya. Lompatan pertamanya ia lakukan saat usianya 22 tahun tepatnya pada 21 Mei 1959.

"Aku melompat di malam hari, ke darat dan air (sungai volga)," ujar Valentina dikutip dari The Guardian. Hampir setiap minggu, Valentina rutin berlatih terjun payung dan telah melakukan lebih dari 90 lompatan.

Tak hanya itu, pada 1960, Valentina bergabung dengan organisasi Komsomol (Liga Pemuda Komunis) dan menjabat sebagai sekretaris organisasi hingga 1961

valentina2Valentina Tereshkova (Foto: tass.com)

2. Mengikuti Pelatihan Kosmonot

Selama tahun 1950 hingga akhir 1960, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba dalam bidang antariksa masing-masing. Keduanya bersaing untuk bisa satu tingkat lebih tinggi dan Rusia bertekad untuk menjadi negara pertama yang mengirim seorang wanita keluar angkasa.

Valentina awalnya tak terlalu berniat untuk pergi ke luar angkasa. Namun, pengalaman terjun payungnya membuatnya terpilih untuk mengikuti pelatihan kosmonot perempuan dalam program luar angkasa The Union of Soviet Socialist Republics (USSR) pada 1962. Ada empat wanita terpilih, namun hanya Valentina yang mampu melewati segala proses seleksi dan terpilih untuk mewakilkan negaranya beranjak dari bumi.

3. Terbang ke Luar Angkasa

Pada 16 Juni 1963, bersamaan dengan peluncuran kapsul Vostok 6, Valentina terbang ke luar angkasa. "Hei langit, lepaskan topimu. Aku sedang dalam perjalanan," ujar Valentina saat kapsul yang ditumpanginya lepas landas.

Dalam waktu kurang dari 3 hari, Valentina sudah mengorbit sebanyak 48 kali. Lebih banyak dari Yuri Gagarin, pria pertama yang mengorbit bumi sebanyak 36 kali sekaligus astronot Amerika keempat yang berangkat sebelum Valentina.

Dalam perjalanannya mengorbit bumi, kepala pemerintahan USSR saat itu, Nikita Khrushchev, sempat berbicara dengan Valentina dan mengungkapkan rasa bangganya pada Valentina.

"Valentina, aku sangat senang dan bangga ada seorang perempuan Rusia menjadi perempuan pertama yang terbang ke ruang angkasa dan mengoperasikan peralatan canggih seperti ini," kata Nikita. Sekembalinya dari perjalanan tersebut, Valentina dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet.

valentina3Valentina Tereshkova (Foto: tass.com)

Di tahun yang sama, setelah sukses melakukan penerbangan perdana itu, pada 3 November 1963, Valentina menikah dengan Andrian Nikolayev yang juga seorang kosmonot. Dari pernikahan itu, ia dikarunia seorang putri yang lahir pada 1980 yang diberi nama Yelena Adrianovna Nikoayeva. Sayang, pernikahan Valentina dan Andrian tak bertahan lama. Pada 1980, Keduanya memutuskan bercerai.

Setelah pembubaran kelompok kosmonot wanita pada 1969, Valentina tetap bekerja untuk program luar angkasa sebagai instruktur kosmonot. Beberapa tahun kemudian, ia lulus dari Akademi Teknik Angkatan Udara Zhukovsky dan sempat mengikuti kualifikasi ulang untuk luar angkasa tapi ia tak pernah lagi meninggalkan bumi. Hingga pada 1997, setelah mencapai pangkat Jenderal Utama, Valentina memutuskan untuk pensiun dari Angkatan Udara.

Valentina menjadi anggota terkemuka di Partai Komunis saat itu. Ia beberapa kali ditunjuk untuk mewakili Uni Soviet di berbagai acara internasional termasuk PBB, pada 1975. Sejak tahun 1968-1987, Valentina memimpin Soviet Committee for Women. Wajahnya juga diabadikan dalam sebuah prangko, dan namanya digunakan untuk menamai sebuah kawah di bulan.

Penggemar Vladimir Putin ini menerima kado berkesan di ulang tahunnya. Saat itu, orang nomor satu di Rusia itu mengundangnya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 70.

Pada 2015, pesawat luar angkasa yang ia gunakan, Vostok 6, ditampilkan sebagai bagian dari pameran di Science Museum di London yang disebut "Kosmonot: Kelahiran Zaman Antariksa."

Ia menghadiri pembukaan museum dan berkesempatan untuk memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Valentina menyebut museum antariksa itu sebagai "kekasihku" dan "sahabatku yang terbaik dan paling cantik - lelaki terbaik dan paling cantik." []

Berita terkait
Tradisi 'Valentinan' di Berbagai Negara
Mengetahui tradisi perayaan hari valentine di berbagai negara untuk memperkaya sudut pandang. Ada proses adaptasi dengan budaya setempat.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.