Vaksinasi Corona, Fadli Zon: Apa Mau Jadi Bebek Percobaan?

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mewanti-wanti pemerintah jangan sampai jadikan rakyat bebek percobaan dalam hal vaksinasi virus corona November 2020
Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mewanti-wanti pemerintah jangan sampai jadikan rakyat bebek percobaan dalam hal vaksinasi virus corona November 2020. (foto: YouTube/Fadli Zon Official).

Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon meminta pemerintah Presiden Joko Widodo mematangkan rencananya dalam hal memulai melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) secara massal kepada masyarakat pada November 2020.  

Kita tidak ingin rakyat Indonesia menjadi kelinci percobaan, bahkan menjadi bebek percobaan.

Menurut dia, beredarnya vaksin corona di Indonesia bisa menjadi berita menggembirakan namun di sisi lain menimbulkan banyak pertanyaan di benaknya. Mengenai vaksin yang dibeli pemerintah secara impor tersebut apa masih uji klinis tahap ketiga atau murni ampuh bisa mengendalikan penyakit menular itu.

"Apakah yang mau disuntikkan ini vaksin atau satu vaksin yang masih di dalam satu proses uji klinis tahap ketiga. Kita tidak ingin rakyat Indonesia menjadi kelinci percobaan, bahkan menjadi bebek percobaan, karena persoalan vaksin ini adalah persoalan yang sangat serius," kata Fadli Zon dilihat Tagar dalam tayangan di kanal YouTube-nya, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca juga: Jokowi Jelaskan Dua Skema Penerima Vaksin, Ada yang Gratis

Politikus Gerindra itu menekankan, saat ini bukan hanya di Indonesia saja yang masyarakatnya menunggu ketersediaan vaksin. Sebab, wabah menular ini nyata menyerang secara global. Maka itu menurutnya dibutuhkan vaksin yang ampuh dan aman. 

"Ampuh dan aman inilah yang harus dijamin oleh pemerintah di negara manapun, termasuk di Indonesia. Apakah vaksin yang akan disuntikkan ini betul-betul vaksin yang sudah final atau masih uji klinis yang ketiga," ujar dia lagi.

Lebih lanjut kata Fadli, hingga kini belum ada negara yang mengetahui tingkat keampuhan vaksin yang diimpor Indonesia. Sepengetahuannya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro pun membatalkan pembelian vaksin virus corona dari China.

"Begitu juga di beberapa negara lainnya. Nah ini menurut saya menjadi persoalan yang sangat serius yang harus segera dijawab oleh pemerintah," kata Fadli Zon. 

Baca juga: Tolak Vaksin Denda Rp 5 Juta, Pengamat: Bumerang Bebani Rakyat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, berbagai hal terkait vaksinasi perlu diperhatikan jajarannya. Hingga kini pemerintah ia pastikan masih fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.

Terkait vaksinasi massal kepada masyarakat, Jokowi ingin rencana tersebut harus dipastikan secara detail agar implementasinya lancar sewaktu vaksin sudah tersedia.

"Selain soal keamanan, urusan mengenai kepastian akses masyarakat terhadap distribusi vaksin tersebut apabila nantinya telah tersedia juga harus dipastikan dan direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, proses vaksinasi yang nantinya akan berjalan secara bertahap ini perlu dijelaskan dengan lebih rinci kepada masyarakat luas," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020. []

Berita terkait
53 Ribu Warga Sumatera Barat Bakal Divaksin Corona
Sebanyak 53 ribu warga Sumatera Barat bakal diberikan vaksin Covid-19. Prioritas utama tenaga kesehatan.
Vaksinasi Corona, Jokowi: Hati-hati, Jangan Tergesa-gesa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya jangan tergesa-gesa dalam pengadaan vaksin ataupun vaksinasi virus corona ke warga.
Jokowi Ingin Sosialisasi Vaksin Corona Tidak Seperti UU Cipta Kerja
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan komunikasi publik dari jajarannya terkait vaksin corona jangan seperti UU Cipta Kerja.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.