Usai Lampu, Pemkot Surabaya Siap Ganti Rumput GBT

Pemkot Surabaya terus mengebut persiapan Stadion GBT yang menjadi Piala Dunia U-20. Setelah pemasangan lampu, kini mengganti rumput standar FIFA.
Pekerja mulai mencabut rumput Stadion Gelora Bung Tomo untuk menggantinya dengan baru sesuai dengan standar FIFA. (Foto: Istimewa/Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya terus mematangkan renovasi Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya untuk menjadi venue Piala Dunia U-20. Setelah akan memasang lampu stadion kapasitas 2.400 Lux, kali ini Pemkot Surabaya bersiap mengganti rumput agar sesuai dengan standar FIFA.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan mulai beberapa hari lalu rumput di Stadion GBT sudah mulai dikupas. Sebab, sekitar 10 hari lagi rumput sesuai dengan standar FIFA itu akan segera tiba di Stadion GBT.

Jadi, nanti tanahnya kita pindahkan dan rumputnya juga kita pindahkan ke pinggir lapangan yang dulunya paving.

“10 hari lagi rumput akan didatangkan dari Tangerang untuk ditanam di GBT. Ini rumput lokal yang sudah diakui Internasional dan sudah standar FIFA,” ujar Iman saat ditemui di Stadion GBT Surabaya, Jumat, 7 Agustus 2020.

Menurut Iman, pengupasan rumput menggunakan mesin itu dilakukan hingga ke akar-akarnya, sehingga rumput itu tidak rusak dan bisa langsung dipindahkan. Rencananya, bekas rumput di lapangan GBT itu akan diletakkan di pinggir lapangan.

Baca juga:

“Jadi, nanti tanahnya kita pindahkan dan rumputnya juga kita pindahkan ke pinggir lapangan yang dulunya paving,” kata dia.

Sembari melakukan pengupasan, ia mengaku juga langsung mengecek drainase di lapangan. Apabila ditemukan ada tidak berfungsi, maka akan langsung diperbaiki.

“Namun, sampai saat ini kita belum menemukan ada drainase yang tidak berfungsi, tapi kita cek terus,” ujarnya.

Setelah dilakukan pengupasan dan pengecekan drainase, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam untuk menanam rumput baru didatangkan. Penanaman rumput itu sekitar 1,5 bulan sama dengan penanaman rumput di Stadion Gelora 10 Nopember. Kemudian, dua bulan berikutnya untuk perawatan dan adaptasi rumput untuk bisa tumbuh.

“Jadi, kira-kira butuh 3,5 sampai 4 bulan ke depan rumput ini ditanam hingga bisa digunakan. Ya kira-kira Desember sudah bisa dipakai lagi,” tuturnya.

Iman juga memastikan bahwa nantinya akan ada morfologi tes atau uji laboratorium dari Institute Pertanian Bogor (IPB) tentang kejelasan rumput tersebut. Nantinya, IPB ini akan memastikan apakah vegetasi rumput itu sudah benar standart FIFA atau tidak.

“Nah, jika hasil tesnya nanti tidak sesuai standar FIFA, maka kita tidak akan bayar. Kami juga akan minta pihak ketiga untuk mengganti rumput tersebut,” ujarnya.

Selain perbaikan rumput, Iman juga menjelaskan bahwa terus melakukan beberapa perbaikan di Stadion GBT, seperti pengupasan cat lama dan diganti dengan cat baru, khususnya di tribun penonton. Sebab, sesuai rencana single seat di tribun itu akan datang sekitar pertengahan Agustus ini.

“Kita juga terus memasang lampu lapangan, hingga saat ini sudah ada sekitar 36 lampu yang sudah terpasang dari 244 lampu yang akan dipasang di sana,” ucapnya.

Di samping itu, ia juga memastikan terus mengebut perbaikan beberapa ruangan yang direkomendasikan oleh FIFA. Apalagi, beberapa waktu lalu sudah disurvie langsung oleh PSSI, sehingga perbaikan itu akan semakin memudahkan pemkot dalam menggarap Stadion GBT itu.

“Jadi, semuanya on pregres, terus kita garap,” ucapnya. [] 

Berita terkait
Polrestabes Surabaya Terima 3 Laporan Korban Fetish
Selain sudah menerima tiga laporan, Polrestabes Surabaya juga sudah memeriksa enam saksi untuk kasus fetish kain jarik yang viral di media sosial.
Unair Surabaya Akhirnya DO Pelaku Fetish Kain Jarik
Universitas Airlangga Surabaya akhirnya memutuskan memberikan sanksi tegas yakni DO terhadap pelaku fetish kain jarik GAN.
Dua SMPN di Surabaya Mulai Simulasi Belajar Mengajar
Dinas Pendidikan Surabaya melakukan simulasi protokol kesehatan untuk kegiatan belajar mengajar di SMPN 15 dan 3 Surabaya.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.