Urus Orang Gila, Bripka Sahabuddin Raih Penghargaan Kapolda

Perhatian Bripka Sahabuddin terhadap orang gila ternyata diikuti pimpinannya. Kapolda Irjen Pol Muktiono memberikannya penghargaan saat apel, Senin (16/10).
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Muktiono. (Foto: Ist)

Makassar, (Tagar 16/10/2017) – Siapa sangka, perhatian Bripka Sahabuddin terhadap orang gila ternyata diikuti pimpinannya. Kepala Polisi Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Muktiono memberikan penghargaan khusus kepada Brigadir Polisi Kepala Sahabuddin saat apel di kantor Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Makassar, Senin (16/10).

Penghargaan yang diberikan berupa pendidikan, yakni mengikuti pendidikan lanjutan Perwira Polri SIP atas jasanya mengurusi orang gila yang berkeliaran hingga meresahkan warga di Kabupaten Barru, Sulsel.

Kapolda Sulsel juga memberikan apresiasi atas kinerja sosok Bintara Tingkat Empat yang mampu bertugas melampaui tugas yang diembannya, yang terwujud berkat keikhlasannya.

"Kerja yang ikhlas saja, pasti akan berhasil. Saya ingatkan juga anggota lain, kerja yang fokus dan sungguh-sungguh, tidak usah berpikir pekerjaan lain, tekuni saja menjadi Polisi. Ini pekerjaan mulia, mudah-mudahan apa yang dilakukan Bripka Sahabuddin menjadi inspirasi bagi polisi lainnya," kata Muktiono.

Kapolres Barru AKBP Burhaman usai apel tersebut menuturkan sangat bangga dengan kinerja anggotanya yang tidak mungkin dilakukan polisi kebanyakan dalam menjalankan tugasnya.

"Mudah-mudahan muncul Sahabuddin-Sahabuddin lain di Polres Barru. Tugas Bripka Sahabuddin adalah tugas mulia sebab tidak semua orang bisa menjalankan peran itu," kata Burhaman.

Perhatian Khusus

Sahabuddin mengatakan sangat senang mendapat penghargaan itu, namun semua dikembalikan kepada niat baik seseorang untuk menolong sesama, sebab orang gila atau tidak waras adalah manusia yang perlu mendapat perhatian khusus.

"Saya senang diberikan penghargaan, tapi dengan penghargaan ini akan membuat saya semakin berbuat yang terbaik bagi masyarakat, bukan saja mengurus orang gila, tapi kegiatan positif lainnya. Harapannya apa yang saya lakukan ini dapat dilaksanakan Bhabinkamtibmas lain," harap pria berumur 41 tahun ini.

Sahabuddin kini menjabat Kepala Unit Bina Masyarakat di Polsek Tanete Riaja, Kabupaten Barrru, Sulsel itu, tidak hanya bertugas menjaga masyarakat dari para penjahat, tapi dirinya juga menangkap orang gila dan mengurusinya.

Dia menceritakan pernah menjinakkan penderita gangguan jiwa diketahui bernama Ambo. Pria berusia 50 tahun ini sering membawa dua bilah parang dan tombak sembari berkeliaran di rumah warga.

Beberapa kali Ambo dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa (RS Dadi), namun tetap lepas sehingga warga meminta dirinya untuk menangkapinya.

Mantan anggota Brimob ini menuturkan, rata-rata orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan karena tekanan ekonomi, termasuk karena kasus dalam keluarganya. Mereka adalah manusia yang tetap butuh pertolongan orang sekitarnya dan masih bisa sembuh bila diobati.

Sahabuddin mengaku, tersentuh dan terdorong mengurus orang-orang gila karena banyak warga resah dengan sejumlah orang gila yang sering berbuat negatif. Sampai ada yang ingin membacok warga.

"Semua ini saya lakukan untuk menjalankan program dari Kapolda bahwa polisi harus turun tangan dalam membantu masyarakat, itu saja. Soal predikat dan sanjungan itu urusan lain," ujarnya bersahaja. (ant/yps)

Berita terkait