Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah masih menemukan penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan catatan yang dimilikinya, hingga 12.00, Selasa, 28 April 2020 pasien yang positif corona bertambah 415 orang.
"Kasus positif 9.511 orang," kata Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa, 28 April 2020.
Sementara itu, untuk pasien yang sembuh atau negatif dari Covid-19 bertambah sebanyak orang. Dengan peta sebaran pasien sembuh tertinggi di DKI Jakarta sebanyak 363 orang, Jawa Timur sebanyak 144 orang, Sulawesi Selatan sebanyak 108 orang, Jawa Barat sebanyak 103 orang, dan Jawa Tengah 89 orang serta di beberapa provinsi lainnya.
"Sehingga total keseluruhannya adalah 1.254 orang," ucapnya.
Hanya saja, masih ditemukan pasien meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19. Dalam 24 jam pasien meninggal bertambah orang.
"Kasus meninggal sebanyak 773 orang," tutur dia.
Baca juga: Jokowi Serius Melindungi Penduduk Terdampak Covid-19
Dari kasus yang meninggal, ia merinci rentang usia di antaranya 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang 5-14 tahun sebanyak tiga orang, 15-29 tahun sebanyak 19 orang, yang terbanyak rentang usia 30-59 tahun sebanyak 351 orang, rentang usia 60-79 sebanyak 302 orang, dan rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang.
Ia menjelaskan hingga saat ini sudah melakukan pemeriksaan rapid test PCR terhadap 79.618 ribu spesimen dan jumlah kasus yang diperiksa sudah mencapi 62.544 ribu orang. Dari pemeriksaan, hasil positif sampai dengan hari ini 9.511 orang yang positif terkonfirmasi dengan menggunakan real time PCR.
Sedangkan hasil negatif sebanyak 39.943 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 213.644 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 20.428 orang yang menunggu hasil PCR.
Karena penyebaran sudah terjadi di seluruh provinsi Indonesia, pihaknya mengimbau pada semua pihak untuk berpartisipasi memutus penyebaran Covid-19.
Ia mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jika ke luar menggunakan masker, jaga jarak dengan orang lain satu sampai dua meter, tetap produktif di rumah, tidak bepergian melakukan perjalanan, dan tidak mudik.
Karena, menurut dia tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam perjalanan. Jadi, lebih baik tidak mudik untuk melindungi semua orang yang tinggal di kampung.
"Jangan sampai kemudian kita malah membawa penyakit. Ini menjadi penting karena kita harus menjaga kampung kita menjadi kampung yang sehat yang mandiri dan menjadi bagian penting dari sistem roda perekonomian nasional," tuturnya. []