Upaya Kemkominfo Tingkatkan Akses TIK di Indonesia

Kementerian Kominfo melakukan berbagai upaya guna menjaga keberlangsungan layanan satelit Indonesia yang kini sudah beroperasi.
Ilustrasi Satelit. (Foto:Tagar/Laman Kementerian Kominfo)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) guna meningkatkan penyediaan dan pemerataan akses TIK di Indonesia, sudah melangsungkan Proyek Palapa Ring sejak tahun 2016. Proyek penyediaan akses kabel serat optik kecepatan tinggi dari wilayah barat sampai wilayah timur Indonesia.

Pemerataan ketersediaan infrastruktur memiliki tantangan tersendiri, mulai dari ketersediaan sarana transportasi, pasokan listrik dan BBM. Tetapi, tantangan itu tidak menghentikan tekad Pemerintah untuk memberikan layanan TIK kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah 3T, Terdepan, Terpencil dan Tertinggal. 

Penyediaan akses telekomunikasi khususnya di daerah 3T akan sangat sulit jika hanya mengandalkan jaringan telekomunikasi terestrial saja, sehingga dibutuhkan jaringan satelit agar akses telekomunikasi lebih merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kementerian Kominfo sudah memulai Proyek Satelit Multifungsi agar layanan telekomunikasi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Melalui proyek tersebut, Kementerian Kominfo direncanakan akan meluncurkan Satelit Multifungsi pada tahun 2023 untuk menghadirkan akses wifi gratis di 150.000 titik layanan publik di berbagai penjuru nusantara.

Kementerian Kominfo juga melakukan berbagai upaya guna menjaga keberlangsungan layanan satelit Indonesia yang kini sudah beroperasi. Upaya itu diperlukan supaya satelit tetap bisa memberikan layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia, khususnya satelit yang akan berakhir masa operasinya.

Salah satu satelit Indonesia yang berakhir masa operasi pada tahun 2020 yakni Satelit Palapa D di slot orbit 113 BT. Untuk menggantikan Satelit Palapa D tersebut, Indonesia sudah mengeluarkan Satelit Nusantara 2 pada bulan April 2020. Tetapi, Satelit Nusantara 2 itu mengalami gagal luncur sehingga tidak berhasil ditempatkan di slot orbit 113 BT.

Salah satu dampak kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 adalah potensi penghapusan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT oleh International Telecommunication Union (ITU), oleh sebab itu Indonesia tidak bisa menempatkan satelit di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang ditetapkan.

Kementerian Kominfo sudah mengajukan permohonan perpanjangan masa laku filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT. Radio Regulations Board ITU menerima permohonan Indonesia tersebut dan Indonesia diberikan waktu hingga 31 Desember 2024 untuk menaruh satelit di slot orbit 113 BT.

Kementerian kominfo dalam mempertimbangkan batas waktu yang telah ditentukan hingga 31 Desember 2024, maka harus menyusun langkah-langkah guna memastikan batas waktu itu bisa terpenuhi.

Langkah awal yang telah dilakukan yakni membentuk Tim Evaluasi untuk melakukan evaluasi terhadap rencana kelanjutan penggunaan slot orbit 113 BT oleh Indosat selaku pengguna filing satelit Indonesia di slot orbit itu. 

Langkah selanjutnya yang sudah dilakukan Kementerian Kominfo yakni melakukan proses evaluasi terhadap calon pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT. 

Proses evaluasi bertujuan guna mencari pengguna baru slot orbit 113 BT yang dinilai bisa menempatkan satelit di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024. Dalam proses evaluasi itu, dilakukan penilaian terhadap aspek finansial, regulatori, teknis, dan bisnis dari para calon pengguna slot orbit 113 BT.

Berdasarkan proses evaluasi yang sudah dilakukan itu, Kementerian Kominfo menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT. PT. Telkom Satelit Indonesia adalah anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia yang menangani urusan satelit. Kini PT Telkom Satelit Indonesia sedang mengoperasikan satelit Merah Putih di slot orbit 108 BT, satelit Telkom 3S di slot orbit 118 BT, dan satelit Telkom 2 di slot orbit 157 BT.

Kementerian Kominfo selanjutnya akan melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap proses pengadaan satelit yang akan dilakukan oleh PT Telkom Satelit Indonesia agar satelit dapat ditempatkan di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024 sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh ITU.

Upaya-upaya diatas adalah bagian dari langkah-langkah Kominfo untuk memastikan agar penyediaan layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia tetap terlaksana. []

(Handini Nuramelia)

Baca juga:

Berita terkait
Kementerian Kominfo Targetkan Indonesia Terkoneksi Digital
Menkominfo Johnny G. Plate mengapresiasi kerja seluruh sivitas Kementerian Kominfo selama tahun 2020 walaupun di tengah pandemi COVID-19.
Kominfo Siapkan Penyebaran Jaringan 5G di Indonesia pada 2021
Awal tahun 2021 akan ditandai dengan persiapan deployment 5G technology di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Menkominfo Optimis Ada Harapan Baru di Tahun Baru 2021
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate optimis dengan adanya harapan baru yang menunggu di tahun baru 2021.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka