Untuk UMKM, Tokopedia Wujudkan Pemerataan Ekonomi Digital

Ivander Wijaya dari Tokopedia mengatakan pihaknya memiliki inisiatif Hyperlocal, yaitu untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital.
Tokopedia. (Foto: Tagar/Tokopedia)

Jakarta - Apa upaya UMKM agar dapat bertahan saat pandemi? Pelaku UMKM dan pemilik usaha kopi asal Palembang Beskabean Coffee Roastery Hendra Susanto mengaku pandemi Covid-19 memukul usahanya yang bergerak di bidang F&B (food and beverages).

Untuk mengantisipasi penjualan yang terjun bebas, Hendra berinisiatif membuka toko online di Tokopedia. Awalnya terasa sulit karena tokonya belum dikenal luas oleh konsumen.

“Namun pelan-pelan saya mencoba membuka inovasi dengan fitur-fitur yang tersedia di Tokopedia, agar produk lebih dikenal luas oleh publik. Sejak saat itu penjualan meningkat hingga sekarang,” ujar Hendra.

Agar pelaku UMKM tak terpuruk, kata dia, lokapasar (market place) bisa jadi jalan keluar kala pandemi. Meski diterpa pandemi, saat ini dia masih bisa bertahan dan mengelola 10 cabang dan mengalami peningkatan omzet.

“Harusnya di era pandemi ini kita mudah bangkit karena market place bisa mendorong penjualan lebih banyak dan bisa menjangkau ke mana-mana,” ungkap Hendra.

Sementara Regional Growth Expansion Senior Lead Tokopedia Ivander Wijaya mengatakan pihaknya memiliki inisiatif Hyperlocal, yaitu cerminan dari komitmen Tokopedia untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital.

“Tokopedia menyadari bahwa untuk mencapai misi mendorong pemerataan ekonomi, UMKM lokal memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi daerah. Untuk itu, lewat inisiatif Hyperlocal, kami secara rutin mengadakan berbagai pelatihan dan pendampingan erat kepada UMKM di daerah-daerah lewat webinar dan gathering online, yang menjadi wadah untuk saling bertukar informasi,” ujar Ivander.


Lewat inisiatif Hyperlocal, kami secara rutin mengadakan berbagai pelatihan dan pendampingan erat kepada UMKM.


“Hal itu kami lakukan karena ketika kami cek, salah satu kendala yang dialami UMKM ketika masuk ke platform digital adalah kurang memaksimalkan fitur-fitur dan akses yang sebenarnya sudah tersedia. Padahal UMKM dapat memanfaatkan fitur-fitur tersebut, UMKM bisa cek harga yang kompetitif, serta harga barang di kategori mereka,” katanya.

Salah satu program di bawah inisiatif Hyperlocal ini adalah ‘Kumpulan Toko Pilihan (KTP)’. Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan berbagai produk dari penjual yang ada di kota setempat.

“Kami ingin pengalaman berbelanja yang dirasakan di kota-kota besar dirasakan juga oleh para pembeli di luar Jabodetabek, khususnya produk harian. Ini juga sekaligus membantu penjual di kota tersebut karena kami memberikan eksposur kepada mereka.”

Menurut Ivander, berdasarkan riset LPEM FEB UI, 7 dari 10 penjual di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan sebesar 133%. Renaldy Purnomo percaya transformasi digital akan amat bermanfaat bagi iklim usaha dan investasi di Tanah Air.

Terkait ini, pemerintah menargetkan pada 2023 sebanyak 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital. Untuk itu, pemerintah mengkampanyekan ‘Go Digital’ bagi UMKM sebagai salah satu upaya percepatan PEN.

“Kerja sama dengan e-commerce ternama dilakukan sebagai salah satu strategi untuk menyerap produk UMKM dan memperluas target merchant UMKM pengguna QRIS (QR Code Indonesia) hingga 12 juta merchant pada 2021," kata Renaldy. []


Baca juga




Berita terkait
Disebut Banyak Jual Produk Asing, Ini Tanggapan Tokopedia
Tokopedia adalah marketplace domestik yang hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia untuk Indonesia.
Tokopedia Tingkatkan Omzet Wearing Klamby Hingga 30 Persen
Wearing Klamby menyebut dengan bergabung di Tokopedia mereka mendapatkan kenaikan omzet penjualan hingga 30 persen dari sebelumnya.
Dukung Pertumbuhan E-Commerce RI, Tokopedia Gandeng Epsilon
Tokopedia memilih penyedia konektivitas global, Epsilon hubungkan AWS, Google Cloud Platform, dan Alibaba Cloud melalui beberapa Cloud Connect.