UNICEF Sebut Keputusan Taliban Halangi Pendidikan Anak Perempuan Sangat Merugikan

Keputusan Taliban awal tahun ini untuk menghalangi pendidikan bagi anak-anak perempuan menghilangkan 2,5% PDB Afghanistan
Gadis-gadis Afghanistan saat mengikut sekolah agama, yang tetap buka sejak pengambilalihan Taliban tahun lalu, di Kabul, Afghanistan, 11 Agustus 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Jakarta - Keputusan Taliban awal tahun ini untuk menghalangi pendidikan bagi anak-anak perempuan menghilangkan 2,5% produk domestik bruto (PDB) Afghanistan. Hal ini dikatakan oleh staf Dana Anak-Anak PBB (UNICEF).

Selain itu, UNICEF (United Nations Children's Fund) mengatakan analisisnya “mengindikasikan bahwa Afghanistan tidak akan mampu meraih kembali PDB yang hilang selama transisi dan mencapai produktivitas potensialnya yang nyata tanpa memenuhi hak-hak anak perempuan untuk mengakses dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah.”

UNICEF Senin mengatakan, “Jika kelompok tiga juta anak perempuan yang sekarang ini dapat menyelesaikan pendidikan sekolah menengah mereka dan terjun ke pasar kerja, perempuan remaja dan dewasa akan berkontribusi sedikitnya 5,4 miliar dolar AS bagi ekonomi Afghanistan.”


aksi perempuan di kabul maret 22Aksi unjuk rasa perempuan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 26 Maret 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Mohammed Shoaib Amin)

UNICEF mengatakan penghitungannya tidak memasukkan dampak nonfinansial dari menghalangi akses anak-anak perempuan ke pendidikan, yang mencakup kurangnya perempuan yang menjadi guru, dokter dan perawat. Ini, kata UNICEF, akan menyebabkan penurunan kehadiran anak-anak perempuan di sekolah dasar dan meningkatkan biaya kesehatan yang terkait dengan kehamilan remaja.

Keputusan Taliban “mengejutkan dan sangat mengecewakan,” kata Perwakilan UNICEF Afghanistan, Dr Mohamed Ayoya, dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut Dr Ayoya mengatakan: “Ini melanggar hak-hak dasar anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, dan ini “membuat mereka terpapar pada kecemasan yang meningkat, serta risiko eksploitasi dan pelecehan yang lebih besar, termasuk perdagangan anak-anak, pernikahan dini dan pernikahan paksa.” (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara
0
UNICEF Sebut Keputusan Taliban Halangi Pendidikan Anak Perempuan Sangat Merugikan
Keputusan Taliban awal tahun ini untuk menghalangi pendidikan bagi anak-anak perempuan menghilangkan 2,5% PDB Afghanistan