UNICEF Kutuk Kekerasan dan Penganiayaan Anak-anak pada Aksi Demonstrasi di Iran

UNICEF melaporkan telah menyampaikan secara langsung keprihatinannya kepada pihak berwenang di Iran sejak kasus korban anak-anak
FILE - Sebuah sepeda motor polisi terbakar dalam aksi protes atas kematian Mahsa Amini, seorang perempuan yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" di Teheran, Iran, 19 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/West Asia News Agency)

TAGAR.id, New York, AS – Badan PBB untuk Dana Darurat Anak Internasional (UNICEF) hari Minggu, 27 November 2022) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk “kekerasan dan penganiayaan yang dilaporkan telah merenggut nyawa lebih dari 50 anak-anak dan melukai lebih banyak lagi selama berlangsung kerusuhan masyarakat di Iran.”

UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) mengatakan “sangat prihatin mengenai berlanjutnya penggerebekan dan penggeledahan yang dilakukan di beberapa sekolah” dan bahwa “sekolah-sekolah harus selalu menjadi tempat aman bagi anak-anak.”

UNICEF melaporkan telah menyampaikan secara langsung keprihatinannya kepada pihak berwenang di Iran sejak kasus-kasus korban anak-anak pertama terjadi sebagai tanggapan atas protes masyarakat.

Beberapa organisasi HAM melaporkan hingga 63 anak-anak tewas dalam protes tersebut.

Iran adalah pihak penandatangan Konvensi Hak-hak Anak. Kelompok advokasi global untuk anak-anak tersebut mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pemimpin di negara itu memiliki “kewajiban untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak anak untuk hidup, privasi, kebebasan berpikir dan berkumpul secara damai.”

Aksi protes atas kematian Mahsa Amini di iranAksi protes atas kematian Mahsa Amini yang berakhir dengan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan di Javanrud, Iran. (Doto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

UNICEF, organisasi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, mendesak Iran “untuk menghormati hak semua anak untuk berkumpul secara damai sebagai jaminan fundamental –tidak peduli siapa mereka atau di mana pun mereka .… anak-anak dan remaja harus dilindungi dari semua bentuk bahaya yang berisiko bukan hanya bagi jiwa dan kebebasan mereka, tetapi juga kesehatan mental dan fisik mereka.”

“Iran beruntung memiliki populasi anak-anak dan remaja yang tergolong muda, yang merupakan sumber daya luar biasa bagi negara, sekarang dan pada masa depan,” kata UNICEF. “Kebutuhan, aspirasi dan kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas dalam semua situasi.” (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kepala Dewan HAM PBB Minta Iran Hentikan Kekerasan Terhadap Pengunjuk Rasa
Turk menyatakan dukungan bagi investigasi atas penindakan keras terhadap protes yang dimulai dua bulan silam setelah kematian Mahsa Amini