Uni Eropa dan AS Sepakat Samakan Langkah untuk Atasi China

Negara-negara maju tersebut juga akan mengoordinasikan kontrol ekspor semikonduktor dan sejumlah barang lainnya pada pertemuan bulan ini
Seorang pengunjung memperhatikan perangkat semikonduktor dalam pameran Semicon China di Shanghai, China, 17 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com/Aly Song/Reuters)

TAGAR.id, Brussels, Belgia – Washington (Amerika Serikat/AS) dan Uni Eropa akan menyepakati tindakan bersama untuk mengatasi kekhawatiran yang berfokus pada China terkait praktik-praktik non-pasar.

Negara-negara maju tersebut juga akan mengoordinasikan kontrol ekspor semikonduktor dan sejumlah barang lainnya pada pertemuan bulan ini, berdasarkan sebuah rancangan pernyataan.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Wakil Presiden Komisi Eropa, Margrethe Vestager, dan pejabat senior lainnya akan bertemu dalam pertemuan keempat Dewan Perdagangan dan Teknologi Uni Eropa-AS (EU-US Trade and Technology Council/TTC) di Lulea, Swedia, pada 30-31 Mei 2023.

blinken di rumaniaMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, berbicara pada konferensi pers selama pertemuan para menteri luar negeri NATO, di Istana Parlemen Rumania di Bucharest, 30 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Rancangan pernyataan yang dilihat Kantor Berita Reuters mengatakan kedua belah pihak akan membahas praktik non-pasar dan pemaksaan ekonomi. Mereka berencana untuk mengadakan pembicaraan rutin tentang upaya untuk menghentikan pengetahuan perusahaan mereka terkait dengan teknologi pendukung investasi keluar dari saingan strategis, sebuah referensi terkait China.

Mereka juga akan mengoordinasikan kontrol ekspor terhadap "barang sensitif" - termasuk barang yang digunakan militer - dan semikonduktor, kata pernyataan itu, yang hanya menyebut China dua kali. Rancangan pernyataan itu masih bisa diubah sebelum pertemuan.

Brussels mengatakan pihaknya menganggap China sebagai mitra di beberapa bidang, pesaing ekonomi, dan juga saingan strategis. Uni Eropa berencana untuk mengkalibrasi ulang kebijakan China, mengakui koordinasi dengan AS yang lebih strategis adalah sangat penting.

Menyoroti sektor perangkat medis di China, dokumen itu mengatakan mitra transatlantik sedang "menjajaki kemungkinan tindakan" atas ancaman yang ditimbulkan oleh kebijakan dan praktik non-pasar.

Mereka juga bertujuan untuk bekerja sama dalam melawan manipulasi informasi oleh pihak asing, termasuk "penguatan China terhadap narasi disinformasi Rusia tentang perang" di Ukraina.

Kedua belah pihak juga mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) untuk mengoordinasikan tindakan sebagai upaya untuk menangkal tindakan pemaksaan ekonomi, seperti pembatasan perdagangan yang menurut Uni Eropa telah diberlakukan China terhadap anggotanya, yaitu Lituania. (ah/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Uni Eropa Dukung Seruan China untuk Akui Negara-negara Bekas Uni Soviet
Lu menyatakan negara-negara yang muncul pasca runtuhnya Uni Soviet, tidak memiliki status di bawah hukum internasional