UNESCO: Jangan Takuti Wartawan

"Kemerdekaan pers untuk meningkatkan pelayanan informasi bagi masyarakat sehingga harus dijaga. Wartawan tidak boleh ditakut-takuti," kata Frank La Rue.
Assistant Director-General for Communication and Information UNESCO Frank La Rue (tengah) bersama Chief of Section, Section for Freedom of Expression UNESCO Sylvie Coudray (kiri) dan Director General Department of Government Information Sri Lanka Ranga Kalansooriya (kanan) menjadi pembicara dalam Parallel Session 11 World Press Freedom Day (WPFD) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (4/5). (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar, 5/5/2017) - Asisten Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Frank La Rue di Jakarta, Jumat (5/5), mengatakan keselamatan dan kemerdekaan para wartawan dalam mencari dan menyiarkan informasi untuk pelayanan masyarakat harus dihormati.

"Kemerdekaan pers untuk meningkatkan pelayanan informasi bagi masyarakat sehingga harus dijaga. Wartawan tidak boleh ditakut-takuti," kata Frank La Rue pada peringatan "World Press Freedom Day 2017". Misi menjaga kebebasan pers dan keselamatan wartawan akan mendapat dukungan dari negara-negara di dunia karena disadari untuk kepentingan publik.

Khusus di kawasan Asia Tenggara perlu peningkatan kampanye perlindungan wartawan dan kebebasan menyampaikan aspirasi melalui media pers, ujar Frank La Rue. UNESCO mengapresiasi sukses "event" World Prees Freedom Day 2017" yang diselenggarakan di Jakarta atas dukungan pemerintah Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan yang ikut berpartisipasi.

Ketua Dewan Pers Indonesia Yosep Adi Prasetyo mengatakan perjuangan kebebasan pers tidak akan berhenti hingga pers masih ada di dunia. "Kami sadari banyak pihak yang mendukung penggiat pers tetapi situasi tertentu tidak sedikit orang yang berharap pers padam. Kami sadari itu," kata Yosep. (Rif/Ant)

Berita terkait