Ulama Aceh: Jangan Anggap Sepele Covid-19

Ulama kharismatik Aceh, Teungku Haji Hasanoel Bashry atau akrab disapa Abu Mudi meminta masyarakat jangan menganggap sepele pandemi virus corona.
Ulama kharismatik Aceh, Hasanoel Bashry atau akrab disapa Abu Mudi mengatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19. (Foto: Tagar/Tangkapan layar video dari akun youtube Mudi TV)

Bireuen - Ulama kharismatik Aceh, Teungku Haji Hasanoel Bashry atau akrab disapa Abu Mudi meminta masyarakat jangan menganggap sepele pandemi virus corona atau Covid-19, sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

“Saya berpesan, pandemi ini jangan dianggap remeh, protokol kesehatan jangan diabaikan, semuanya demi kemaslahatan kita semua,” ujar Abu Mudi dalam sebuah video di MUDI TV, Minggu, 2 Agustus 2020.

Wabah Covid-19 ini nyata adanya, apa yang saya alami sejak hari pertama bukan sebuah rekayasa.

Pimpinan pondek pesantren Ma'hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Masjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga, Kabupaten Bireuen itu pada Rabu, 23 Juli 2020 dinyatakan positif Covid-19, sehingga harus dirawat di RSUDZA Banda Aceh.

Kemudian, berdasarkan hasil swab yang keluar pada Jumat, 31 Juli 2020, Abu Mudi dinyatakan sembuh. Dia kemudian dibolehkan pulang dan melakukan isolasi mandiri hingga dua pekan ke depan.

Dalam video tersebut, Abu Mudi juga menyebutkan bahwa Covid-19 bukan rekayasa. Hal ini diungkapkan menanggapi banyaknya netizen atau masyarakat yang menilai virus tersebut sebagai teori konspirasi.

“Wabah Covid-19 ini nyata adanya, apa yang saya alami sejak hari pertama bukan sebuah rekayasa, gejala lemah, pusing, dan penurunan nafsu makan adalah salah satu dari gejala yang mengarah pada Covid-19,” tutur dia.

Selama dinyatakan positif Covid-19, Abu Mudi mengaku telah mengikuti anjuran dokter tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, ini merupakan sebuah wujud ikhtiar terbaik yang harud dijalani oleh seseorang yang positif Covid-19.

“Saat kita dinyatakan positif Covid-19 oleh dokter ahli, bukan menghindari, mencari-cari kesalahan ataupun mencari pembenaran. Hal demikian akan mengganggu kinerja dokter dan pemerintah dalam menekan penularan wabah pandemi ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, Abu Mudi merupakan pasien ke-151 Covid-19 di Aceh. Ia sudah dirawat di RSUDZA Banda Aceh sejak Rabu, 22 Juli 2020 lalu. Hasil positif Covid-19 terhadap Abu Mudi membuat masyarakat Aceh tersentak.

Sebagian masyarakat tak percaya ulama kharismatiknya positif terpapar Covid-19. Masyarakat bahkan mencaci maki pemerintah, tenaga medis, dan media yang memberitakan hasil positif terhadap Abu Mudi. []

Baca juga: 


Berita terkait
Ruko 6 Pintu Ludes Terbakar di Aceh Tamiang
Kebakaran terjadi di Aceh Tamiang. Bangunan ruko 6 pintu yang sebahagian terbuat dari material kayu rata dengan tanah.
Sempat Tutup, IGD RSUD Aceh Tamiang Dibuka Kembali
Pelayanan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh kembali dibuka.
Tiga Kabupaten di Aceh Nihil Korban Covid-19
Tiga kabupaten yang masih nihil korban Covid-19 di Aceh yakni Aceh Singkil, Nagan Raya dan Pidie.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.