Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa (UE) telah mencapai kesepakatan mengenai paket pemulihan ekonomi pasca pandemi virus corona Covid-19. Kesepakatan itu tercapai setelah pembicaraan malam keempat pada KTT Pemulihan Ekonomi UE di Brussel, Belgia, seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 21 Juli 2020.
KTT Brussels, yang dimulai sejak Jumat lalu memakan waktu pembicaraan lebih dari 90 jam. Ini merupakan pembicaraan yang terlama pertemuan para anggota UE sejak tahun 2000.
Kesepakatan tercapai pada pukul 05:15 atau 03:15 GMT pada Selasa. Kesepakatan yang tepat untuk Eropa saat ini.
Baca Juga: Jerman Luncurkan Aplikasi Pelacak Covid-19
Disebutkan bahwa paket ekonomi ini bernilai € 750 miliar atau setara US$ 859 miliar dalam bentuk hibah dan pinjaman untuk melawan dampak pandemi Covid-19 di 27 negara anggota UE. Ini merupakan kesepakatan pinjaman bersama terbesar yang pernah tercapai. "Ini merupakan momen penting bagi Eropa," kata Ketua KTT Pemulihan Ekonomi UE, Charles Michel.
Pembicaraan para pemimpin UE itu sempat memicu perdebatan antara negara-negara yang paling parah terimbas yang meminta mereka bisa menyumbang lebih kecil dari anggota lain. Namun dicapai kesepakatan bahwa UE menyediakan program hibah € 390 miliar untuk negara-negara anggota yang paling terpukul oleh pandemi, Italia dan Spanyol diharapkan menjadi penerima utama. Selain itu, € 360 miliar dalam bentuk pinjaman berbunga rendah disediakan untuk anggota blok.
Memanasnya pembicaraan memicu kemarahan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dilaporkan memukul meja. .(Foto:Forbes)
Paket pemulihan ekonomi Covid-19 yang bernilai jumbo itu masih harus melalui negosiasi teknis oleh negara-negara anggota UE. Selain itu juga perlu ratifikasi oleh Parlemen Eropa sebelum pengesahan.
Michel yang juga Presiden Dewan Eropa dalam tweet-nya menyebutkan bahwa, kesepakatan itu tercapai pada pukul 05:15 waktu setempat atau 03:15 GMT pada Selasa. "Kesepakatan yang tepat untuk Eropa saat ini," kicaunya.
Sebelumnya pembahasan paket pemulihan ekonomi Covid-19 berlangsung dengan tensi tinggi. Empat negara yang disebut "frugal four atau empat hemat" yakni Swedia, Denmark, Austria, dan Belanda, ditambah Finlandia menentang usulan dana hibah senilai € 500 miliar.
Pembicaraan soal dana hibah terus berkembang. Spanyol dan Italia tidak setuju bila besaran dana hibah di bawah € 400 miliar. Memanasnya pembicaraan memicu kemarahan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dilaporkan memukul meja, sembari mengatakan kepada "empat hemat" bahwa empat negara itu menempatkan proyek Eropa dalam bahaya. Namun akhirnya Uni Eropa mencapai kesepakatan nilai hibah € 390 miliar.
Baca Juga: Pengembangan Energi Terbarukan Pasca Pandemi Covid-19
Masalah lain yang juga memicu perdebatan yakni soal menghubungkan bantuan untuk penanganan Covid-19 dengan supremasi hukum. Hongaria dan Polandia sama-sama mengancam akan memveto paket jika mereka mengadopsi kebijakan pemotongan dana dari negara-negara yang dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip demokrasi. []
