Twitter Uji Coba Fitur Opsi Aktifkan Peringatan

Twitter juga akan memberikan notifikasi berupa peringatan untuk membantu para pengguna twitter agar terhindar dari konten sensistif.
Ilustrasi Twitter. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Kini Platform pengguna terbanyak didunia yaitu Twitter sedang melakukan sebuah uji coba berupa fitur baru yang membuat penggunanya dapat memberikan opsi notifikasi untuk sebuah konten sensitif atau meresahkan.

Dalam postingannya, akun Twitter Safety, mengungkapkan bahwa orang-orang menggunakan Twitter untuk mendiskusikan apa yang terjadi di dunia, di mana terkadang harus membagikan konten meresahkan atau sensitif.

"Kami sedang menguji opsi ke sebagian dari kamu untuk menambahkan peringatan satu kali ke foto dan video yang kamu Tweet, untuk membantu mereka yang mungkin menginginkan peringatan tersebut," ucap platform Twitter dalam postingannya.

Dalam video ilustrasi yang diunggah pada Rab, 8 Desember 2021, pengguna dapat menentukan opsi untuk memberikan centang, apabila merasa konten foto yang dibagikannya mengandung konten sensitif. Terdapat tiga opsi yaitu Pornografi, Kekerasan dan Sensitif.

Twitter juga akan memberikan notifikasi berupa peringatan untuk membantu para pengguna twitter agar terhindar dari konten yang terkandung unsur-unsur tersebut.

Nantinya, saat mengunggah, foto dengan unsur yang ada di kategori akan diburamkan dan diberikan peringatan yang menunjukkan bahwa pengunggah cuitan tersebut sudah menandai konten itu menunjukkan sesuatu yang sensitif. "Penulis cuitan menandai tweet ini menunjukkan konten sensitif."

Uji coba ini akan diumumkan sekitar sepekan usai Twitter melarang membagikan foto dan video yang sifatnya pribadi, tanpa persetujuan.

Disamping itu, Twitter juga akan melarang pengguna mengancam dan membongkar informasi pribadi, termasuk mengajak orang lain untuk melakukannya.

Oleh sebab itu, dengan pembaruan kebijakan ini, Twitter dapat melakukan penindakan pada media yang berisi konten kasar eksplisit tanpa adanya persetujuan dari orang yang terlibat.

"Ada kekhawatiran yang terus berkembang tentang penyalahgunaan media dan informasi yang tidak diperbolehkan di layanan online manapun sebagai alat untuk mengganggu, mengintimidasi, dan mengungkap identitas seseorang," tulis Twitter.

Terlebih, menurut situs microblogging ini, membagikan media pribadi, seperti gambar dan video, berpotensi melanggar privasi seseorang dan dapat menyebabkan kerugian emosional atau fisik.

"Ini merupakan langkah berkelanjutan untuk menyelaraskan kebijakan keamanan kami dengan standar hak asasi manusia, dan akan diberlakukan secara global mulai hari ini," tulis perusahaan.

Terkait penindakan, Twitter mengatakan pihaknya membutuhkan laporan dari pihak yang bersangkutan atau perwakilan untuk menentukan apakah foto atau video mereka beredar tanpa izin. Setelah dipastikan, perusahaan akan menghapus konten tersebut.[]


(Farhan Ramadhan)

Baca Juga:

Berita terkait
Pangkas Risiko Kecelakaan, Honda Perkenalkan Teknologi Artificial Intelligence
Sat ini fokus Honda Motor Co Ltd untuk mengembangkan teknologi Artificial Intellegence untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
Tindakan Keras Terhadap Perusahaan Teknologi Besar di Uni Eropa
Negara-negara anggota UE setujui sikap bersama mereka pada dua UU penting yang bisa menentukan pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar
Pacu Perkembangan Ekonomi Syariah dengan Teknologi Digital
Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah serius dalam mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.