Tuntaskan Korupsi Sumut: Djarot Tawarkan Program, Edy Suruh Beribadah

Djarot menceritakan bagaimana mantan Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho yang terjerat kasus korupsi dengan banyaknya anggota DPRD yang terlibat dan dugaan adanya keterlibatan pihak swasta.
Debat calon gubernur Sumut sesi pertama antara Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) dan pasangan Edy Rahmayadi - Musa Rajeck Shah (Eramas) di Hotel Santika Medan, Sabtu (5/5). (Wes)

Medan, (Tagar 6/5/2018) - Calon gubernur Sumatera Utara (Sumut), Djarot Syaiful Hidayat menanyakan visi-misi pasangan Edy Rahmayadi -Musa Rajeck Shah ( Eramas) terkait maraknya korupsi yang terjadi di Sumut. Menurut Djarot, kasus hukum seperti korupsi selalu melibatkan eksekutif, legislatif dan pihak ketiga.

Djarot menceritakan bagaimana mantan Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho yang terjerat kasus korupsi dengan banyaknya anggota DPRD yang terlibat dan dugaan adanya keterlibatan pihak swasta.

"Saya ingin menanyakan bagaimana solusi agar kesalahan masa lalu tidak terulang kembali?" tanya Djarot pada Debat Calon Gubernur Sumut di Hotel Santika Medan, Sabtu(5/5).

Menjawab pertanyaan Djarot, Edy malah menyinggung Djarot yang selalu berbicara hukum. Edy menjelaskan, supremasi hukum telah mengatur segalanya terkait Anggaran Pendapabatan Belanja Daerah (APBD).

"Saya akan buat tim, yang profesional, efektif. Saya akan melibatkan ahli hukum agar sedini mungkin tidak terjadi kebocoran," jawabnya.

Menanggapi jawaban Edy, Djarot menyebut agar persoalan hukum seperti kasus korupsi disebabkan adanya pengelolaan APBD yang tidak transparan.
Tidak transparannya pengelolaan APBD, kata Djarot menyebabkan terjadinya persekongkolan antara eksekutif dan legislatif dan pihak swasta.

"Oleh karena itu Djarot-Sihar akan menghadirkan pemerintah yang transparan agar publik mengetahui, dan pengalaman masa lalu yang kelam tidak terjadi lagi," kata Djarot yang dalam debat sempat mengutarakan program E-Planning dan E-Bugdeting selama ia pernah memimpin Kota Blitar dan DKI Jakarta.

Atas pernyataan Djarot, Edy yang sangat yakin dirinya akan terpilih sebagai gubernur Sumut mengatakan, sistem sudah benar namun manusianya yang kurang beriman.

"E-planning, E-budgeting tinggal kita awasi itu semua. Saya yakin ini karena manusianya kurang beriman. Ini kalau orang beriman pasti selesai itu urusannya. Makanya yang Muslim rajin-rajin ke Mesjid, yang Nasrani rajin-rajin ke Gereja," kata Edy. (wes)


Berita terkait
0
Kenapa Bharada E Pegang Glock 17, Itu Senjata Polisi Pangkat Kapten ke Atas, Kata Trimedya Panjaitan
Kenapa Bharada E pegang Glock 17 saat menembak Brigadir J, itu senjata polisi dengan pangkat Kapten ke atas, kata Trimedya Panjaitan dari PDIP.