Tujuh Tewas Tabrakan Maut di Jalur Boyolali-Salatiga

Tragedi tabrakan antara Toyota Avanza dengan bis Rosalia Indah di ruas jalan nasional Boyolali-SalatigaMinggu dini hari.
Ilustrasi kecelakaan (Foto: Antara)

Semarang - Jika Anda mengantuk bawa mobil, lebih baik berhenti dan istirahat. Jika dipaksakan, maut menunggu. Itulah yang terjadi dalam tragedi tabrakan antara Toyota Avanza bernomor polisi B 157 NIK dengan bis Rosalia Indah bernomor polisi AD 1451 DF di ruas jalan nasional Boyolali-Salatiga di Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu, 23 Juni 2019 dini hari. Akibatnya, tujuh penumpang Avanza tewas. 

Mengutip Antara, menurut Kanit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Semarang Ipda Wardoyo kecelakaan maut diduga akibat sopir Avanza mengantuk

Tabrakan tersebut bermula ketika Avanza yang dikemudikan Imam Sholahudin (44) warga Jakarta Selatan melaju dari arah Boyolali menuju Salatiga.

Baca juga: Keren, 'Tampang Boyolali' Dijadikan Peluang Usaha

"Mobil tersebut oleng hingga melewati marka jalan dan melaju di arah yang berlawanan," katanya.

Dari arah berlawanan melaju bus Rosalia Indah. "Karena jarak terlalu dekat, tabrakan tidak terhindarkan," tambahnya.

Dugaan sementara kecelakaan itu, kata dia, pengemudi Avanza mengantuk sehingga tidak bisa menguasai kendaraan yang dikemudikannya.

Enam korban langsung meninggal di lokasi kejadian.

Baca juga: Lima Orang Sukses Asal Boyolali, Satu di Antaranya Anda Pasti Kenal

Sementara satu korban lainnya meninggal dunia setelah sempat memperoleh perawatan di Rumah Sakit Daerah Salatiga akibat luka parah.

Ketujuh korban tewas masing-masing Imam Sholahuddin (44) serta Masyhuda Zainudin (64), M Affandi (61), Sutarsih (61), Umi Hanik (57), dan Muslikah (64) warga Lamongan, Jawa Timur. Kemudian satu lainnya bernama Diyah Sriwulandari (24) warga Jombang, Jawa Timur. []

Berita terkait
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.