Tujuh Polisi di Medan Ditangkap Diduga Pesta Narkoba

Polda Sumatera Utara menangkap tujuh anggota polisi yang sedang dugem di Diskotek Krypton, Kota Medan.
Diskotek Krypton di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Polda (Polda) Sumatera Utara menangkap tujuh anggota polisi yang sedang dugem di Diskotek Krypton, Jalan Pringgan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

Selain menangkap tujuh penegak hukum ini, ikut diamankan lima orang teman wanita mereka. Adapun polisi yang diamankan adalah OM, MS, HR, MA, AF, JA, dan CKS. Sedangkan lima wanitanya adalah An, 25 tahun, Wi, 22 tahun, Ra, 25 tahun, Pu, 25 tahun, dan Li, 26 tahun.

Setelah mengamankan 12 orang yang diduga telah mengkonsumsi pil ekstasi, mereka kemudian dibawa ke Direktorat Reserse Narkoba (Ditres) Polda Sumatera Utara. Selain itu, Propam juga mengamankan sembilan butir narkoba jenis tablet.

Penangkapan tujuh personel Polda Sumatera Utara dipimpin langsung Kepala Sub Bidang Pengamanan Internal Polri (Kasubbid Paminal) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Catur. Dia melakukan penyelidikan dan menyusun rencana untuk melakukan penggerebekan.

Menurut Catur, semula pihaknya mendapatkan informasi adanya polisi yang sedang berada di hiburan malam dan diduga sedang mengkonsumsi narkoba. Pihaknya kemudian melakukan penyelidikan dan penangkapan.

"Mereka di dalam diskotek di Medan. Mereka kita amankan Senin, 10 Februari 2020 dari sana," kata Catur, ketika dikonfirmasi Tagar melalui selulernya, Kamis, 27 Februari 2020.

Ada berbagai macam hukuman, tergantung sejauh mana keterlibatan mereka dengan narkoba

Kemudian, pihak Paminal menyerahkan hasil tangkapan kepada Ditres Narkoba Polda Sumatera Utara untuk memproses sejauh mana keterlibatan mereka dengan narkoba.

"Setelah kita tangkap, kemudian kita kirim ke Ditres Narkoba, untuk melakukan pengembangan dan sejauh mana keterlibatan mereka dengan narkoba, setelah dari sana mereka akan menyerahkan hasilnya kepada kita, barulah akan diproses lebih lanjut," ucap Catur.

Kepala Bidang Penerangan Masyarakat Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan, kepada Tagar membenarkan adanya penangkapan tujuh orang personel kepolisian dari tempat hiburan malam. Saat ini, mereka dalam pemeriksaan.

Menurut Nainggolan, jika proses pemeriksaan sudah selesai, mereka akan dikirim sesuai dengan ankum (atasan yang berhak menghukum) masing-masing. 

Misalnya, personel Polrestabes Medan, maka pimpinan mereka yang memutuskan, hukuman apa yang akan diberikan. Ada berbagai macam hukuman, tergantung sejauh mana keterlibatan persenoel dimaksud dengan narkoba. 

"Kalau hukuman ringan, bisa dilakukan kurungan badan beberapa hari dan penundaan kenaikan pangkat. Sedangkan hukuman berat, bisa sampai dilakukan pemecatan," tukas Nainggolan.

Manajemen Diskotek Krypton ketika dikonfirmasi enggan untuk memberikan keterangan terkait dugaan maraknya peredaran narkoba di dalam diskotek itu.

"Maaf Pak, pimpinan sedang tidak ada di kantor. Kalau bapak mau konfirmasi terkait polisi ditangkap di sini (Diskotek Krypton), langsung ke Polda Sumut saja. Karena di sana prosesnya. Sedangkan adanya narkoba yang diamankan, kita tidak tahu itu dari mana, yang jelas di sini tidak ada jual narkoba," kata petugas sekuriti yang enggan menyebut identitasnya. [] 

Berita terkait
JIN Demo di Medan Soal Diskotek dan Maraknya Narkoba
Puluhan massa dari Jaringan Mahasiswa Indonesia (JIN) melakukan aksi demo di depan kantor Dinas Pariwisata Kota Medan.
Pendeta di Medan Dituduh Sebarkan Aliran Sesat
Seorang pendeta di Kota Medan, Sumatera Utara, dilaporkan jemaatnya dengan tuduhan mengajarkan aliran sesat.
Baliho Bergambar Jokowi Bikin Warga Medan Ngeri
Warga Kota Medan merasa ngeri dengan satu reklame atau baliho ukuran besar berisi foto Jokowi-Amin.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.