Tujuh Karakter Pecundang Keren

Terkadang menjadi kalah dalam beberapa hal dan disebut pecundang oleh lawan main, justru jauh lebih baik.
Ilustrasi. (Foto: pixabay)

Jakarta - Menjadi pecundang memang tidak mudah dan berat, namun terkadang menjadi kalah dalam beberapa hal dan disebut pecundang oleh lawan main, justru jauh lebih baik. Karena, tidak semua hal kekalahan dalam sistem kehidupan menjadikan seseorang bisa disebut pecundang.

Seorang pecundang yang kalah seharusnya bertindak fair, introspeksi diri bahwa dalam dirinya masih banyak yang perlu dibenahi.

Nah, berikut tujuh karakter pecundang keren dalam rangkuman Tagar:

1. Legawa

Pecundang yang baik harus dapat mengakui dan menerima suatu keadaan yang menimpanya dengan tulus ikhlas, merelakan dirinya yang takluk secara terhormat.

Dengan bersikap legawa, tentu makin banyak mata akan menyoroti pecundang dengan rasa hormat, mengapresiasi jerih payah perjuangannya saat bertarung mati-matian. Meski takluk dalam pertempuran, secepatnya mesti bangkit dari keterpurukan.

2. Tahan nafsu, emosi, babat ambisi

Terlalu ambisius dalam suatu hal, terkadang malah menjadi malapetaka bagi pecundang yang tak bisa mengontrol hawa nafsu dan emosinya.

Bersikap reaktif tak mau menerima kenyataan, justru akan membutakan mata, hati, dan pikiran. Kala jiwa manusia dirasuki ambisi yang tak lagi sehat, tentu akan membahayakan dan merugikan bagi diri pribadi, bahkan dapat menjangkiti sekitar.

Tangkal terus hanya dengan bersyukur, pasrah, berdoa khidmat hanya kepadanya untuk diberikan kemudahan dalam segala hal.

3. Bersikap tenang dan kubur rasa pesimistis

Seorang petarung harus siap menanggung konsekuensi terberatnya dalam bertempur. Terburuknya, ia akan dicap sebagai pecundang berkepala batu karena tak mau mengalah.

Kekalahan yang didapat alangkah baiknya jika dijadikan pecutan semangat, sebagai bahan evaluasi ke depan untuk introspeksi diri secara terus menerus.

Namun, jangan bertindak tergesa-gesa. Tenangkan pikiran adalah hal paling penting, dan jangan lupa bangkit untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya, berkompetisi lagi dengan strategi berbeda, dengan mentalitas yang lebih kuat.

4. Selalu realistis dan sportif

Menyadari keadaan diri atau situasi kondisi yang kurang menguntungkan, membuat pecundang yang kurang beruntung atau kurang populer akan memiliki harapan yang rendah.

Perlu diingat, jangan halalkan segala cara untuk pamer keangkuhan di atas orang lain yang lebih unggul. Akui saja kekalahan dengan bijak. Ingat, persatuan dan kesatuan adalah hal yang terpenting dan mesti dijaga keutuhannya.

5. Skeptis itu dianjurkan

Ragu terhadap sesuatu hal, memang dianjurkan bagi tiap orang. Curiga tak apa, namun jangan terlalu membenturkan dengan fakta tanpa data akurat.

Bila termasuk pecundang yang bersih dan jujur, silakan lawan saja ketidakadilan itu. Tapi ingat, mesti bersih tanpa borok sedikitpun.

6. Ikuti prosedur hukum sesuai ketentuan

Manusia yang hidup di dalam suatu negeri tentu tak boleh berbuat seenaknya, karena terdapat larangan yang boleh atau tidak boleh dilakukan, semua harus berpedoman dalam peraturan yang ada.

Ikuti dulu alurnya, nikmati saja, dan jangan tentu bertindak gegabah, karena sekali salah akan mencoreng nama baik, dan disorot sebagai pecundang sejati. Proses itu harus dinikmati bagaimana kadarnya, jangan dulu bertindak grasa-grusu yang membutakan hati nurani dan fitnah meluas.

7. Melanjutkan hobi

Hidup ini terus berjalan, menang maupun kalah tidak boleh statis. Daripada dirundung stres, lebih baik menyalurkan hobi, isi dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menghibur diri.

Jangan sia-siakan energi positif yang larut dalam emosi, lampiaskan saja dengan hobi untuk melupakan kepedihan sebagai pecundang. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu