Tuberculosis Bunuh 6 Warga Kulonprogo

Menurut dia, dari 112 pasien tersebut tidak semuanya bisa disembuhkan. "Enam pasien di antaranya meninggal dunia," ujar Bambang.
Tuberculosis di Kulonprogo. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kulonprogo Dyah Sulistyawati menyerahkan dokumen MoU yang ditandatangani dalam rangka penanganan tuberculosis (TBC) di Kulonprogo, Rabu (17/1). MoU ini dilatarbelakangi angka TBC di Kulonprogo tergolong. Selama 2017 lalu tercatat 112 pasien dan enam di antaranya nyawanya tidak tertolong. (Ans)

Yogyakarta (Tagar 18/1/2018) - Angka penderita tuberculosis di Kulonprogo masih cukup tinggi. Selama 2017 lalu, tercatat ada 112 pasien tuberculosis atau yang lebih dikenal dengan TBC. Dari jumlah itu, enam penderita meninggal dunia.

Atas dasar ini, Pemkab Kulonprogo menggandeng sejumlah pihak untuk memenangi penyakit yang menyerang paru-paru ini. Salah satu kerja sama yang dilakukan adalah menandatangani MoU dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kulonprogo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Bambang Haryatno mengakui, penyakut TBC masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kulonprogo mengingat angkanya yang masih tergolong tinggi. "Selama tahun 2017 lalu, pasien TBC di Kulonprogo sebanyak 112 orang," katanya di sela-sela penandatangaan MoU antara Pemkab dengan PD Aisyiyah Kulonprogo, Rabu (17/1).

Menurut dia, dari 112 pasien tersebut tidak semuanya bisa disembuhkan. "Enam pasien di antaranya meninggal dunia," ujar Bambang.

Pemkab Kulonprogo berharap, adanya MoU dengan PD Aisyiyah ini penyakit TBC bisa ditekan semaksimal mungkin. MoU ini antaraa lain berisi perlindungan masyarakat dari penularan TBC.

Dalam MoU ini juga dijelaskan langkah yang dilakukan melalui peningkatan penemuan penderita, pendampingan pengobatan dan upaya pencegahan pada individu, keluarga dan masyarakat. MoU ini berlaku dalam jangka waktu dua tahun sejak ditandatangani dan bisa diperpanjang berdasarkan kesepakatan.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengakui, penanganan tuberculosis bukan hal ringan sehingga membutuhkan komitmen bersama. MoU ini salah satu upaya dalam menekan angka TBC di Kulonprogo. "Kita harus berjuang bersama menekan tuberculosis," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PD Aisyiyah Kulonprogo Dyah Sulistyawati mengatakan, MoU ini merupakan wujud kepedulian Aisyiah dalam penanggulangan dan mempercepat penangananan TBC. "Tekad kami turunkan angka TBC," kata dia.

Dia mengatakan, sebelum menandatangani MoU, PD Aisyiyah sudah menjalin kerja sama dengan forum peduli TBC. Selama ini, sudah membantu Dinas Kesehatan dalam mengatasi tuberculosis. "Semoga TBC semakin tertangani dengan baik," pintanya. (ans)

Berita terkait
0
Perlu Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Investasi Syariah
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menilai perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan pemahaman masyarakat secara masif terkait investasi.