Tragedi Tewasnya Gadis Pramuka Dibunuh Pedagang Cimol

Gadis berseragam pramuka itu ditemukan tewas dibunuh di sebuah penginapan di Kabupaten Semarang, pelakunya diketahui seorang pedagang cimol.
Ilustrasi seorang gadis dibunuh. (Foto: Tagar/Getty Images)

Semarang - Pilu bercampur duka masih menyelimuti keluarga seorang gadis remaja di Kabupaten Demak, Jawa Tangah. Gadis berseragam pramuka itu ditemukan tewas dibunuh di sebuah penginapan di Kabupaten Semarang, pelakunya diketahui seorang pedagang cimol yang tak lain merupakan teman korban.  

Korban berinisial DF, 17 tahun, diantar pulang aparat kepolisian dalam kondisi tidak bernyawa. Sebelumnya, petugas penginapan menaruh curiga, sebab korban tidak kunjung keluar dari kamar sehari setelah check-in pada Sabtu, 14 November 2020 lalu.

Polisi kemudian berhasil mengungkap identitas pembunuh remaja perempuan itu. Pelaku diketahui berinisial DR, 19 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang cimol keliling di Demak. Korban dan pelaku disinyalir baru kenal dua pekan terakhir.

Hal itu dibenarkan Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo yang mengatakan, pelaku DR dengan korban DF saling mengenal melalui media sosial. Kapolres membeberkan, pelaku tega membunuh korban karena sakit hati. 

“Korban dengan pelaku memang teman dekat, tapi dia (pelaku) sakit hati terhadap korban karena sering dihina,” ujar Ari di Mapolres Semarang, Rabu, 18 November 2020.

Lantaran sering dihina, sambung Kapolres, maka timbul niat pelaku untuk membunuh DF dan menguasai hartanya.

“Motif pelaku ingin menguasai harta korban. Terlebih, korban juga sering menghina pekerjaan pelaku sebagai penjual cimol keliling di Demak,” ungkap dia.

Untuk melampiaskan niat jahatnya, pelaku mengajak DF berlibur dan menginap di sebuah hotel di Semarang pada Sabtu, 14 November 2020 pagi. 

Pelaku dan korban yang tinggal di Demak berangkat pagi-pagi. Keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor korban menuju Kabupaten Semarang. Korban DF dengan mengenakan seragam pramuka pamit kepada orangtuanya dengan beralasan ada acara sekolah di Kabupaten Semarang.

“Sampai di hotel pukul 08.00 pagi, mereka check-in. Sampai di dalam kamar korban langsung dibunuh dengan cara dibenturkan ke dipan hotel dan dibekap,” papar Kapolres.

Setelah dibunuh, pelaku kemudian menggasak harta korban seperti sepeda motor dan ponsel untuk dijual ke penadah.

“Sepeda motor dijual ke tersangka Ahmad Muhariya seharga Rp 2 juta, sementara ponsel dijual Rp 125 ribu ke tersangka Lukman Hakim untuk modal pelaku melarikan diri ke rumahnya di Surabaya,” ujar AKBP Ari dilansir NTMC Polri.

Ari mengatakan penyidik kepolisian juga sudah menangkap dua penadah, Ahmad Muhariya dan Lukman Hakim dalam kasus ini.[]

Berita terkait
Begini Motif Pembunuh Gadis Remaja di Semarang
Kepolisian berhasil menangkap pembunuh gadis remaja yang mayatnya ditemukan di hotel pada Minggu, 15 November 2020 lalu.
Skandal Pelecehan Seksual Anggota Pramuka Amerika Serikat
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat berlakukan UU korban semasa anak-anak bisa ajukan tuntutan hukum kelak di kemudian hari
Jangankan 2 Tahun, Sehari Pun Jerinx Tidak Layak Dihukum
Pakar Hukum Pidana menilai drummer band Superman Is Dead, I Gede Ary Astina alias Jerinx tidak layak dihukum karena mengkritik bukan menghina.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022