Tragedi Kematian PM Benazir Bhutto dan Keluarganya

Hari ini, 27 Desember 2019, hari kematian PM Pakistan, Benazir Bhutto, dalam aksi penembakan sebagai korban kekejaman rezim saat itu
Benazir Bhutto (Foto: Pakistan Today)

Jakarta – Hari ini, 27 Desember 2019, tepat 12 tahun sejak tragedi pembunuhan yang menewaskan mantan Perdanan Menteri perempuan pertama yang memimpin Pakistan, Benazir Bhutto. Hingga kini, kematian anak sulung mantan presiden Pakistan, Zulfikar Ali Bhutto, itu masih menjadi teka-teki dan belum tuntas terjawab.

Benazir terkena luka tembak di bagian leher dan dadanya usai berkampanye di Rawalpindi, Punjab, Pakistan, pada Pemilihan Umum Paksitan 2008. Berdasarkan pengakuan dari kelompok Taliban, pelaku melakukan aksi penembakan dan bom bunuh diri atas perintah dari kelompok mereka. Setelah melalui proses identifikasi, pelaku merupakan seorang pemuda berusia 15 tahun yang bernama Bilal.

Selama masa penyidikan, Chaudhry Zulfikar, jaksa yang menangani kasus pembunuhan Benazir, turut menjadi korban penembakan. Ia terbunuh dalam sebuah perjalanan menuju sidang untuk menuntaskan kasus Benazir. Benazir lahir di Karachi, Pakistan, 21 Juni 1953

Sebelumnya, Benazir bersama rombongannya pernah menjadi korban dari ledakan dua buah bom sekembalinya dari tempat pengasingan untuk melaksanankan kampanye. Benazir selamat, namun persitiwa ini menyebabkan lebih dari 120 nyawa melayang.

Tak hanya dirinya yang menjadi korban pembunuhan, beberapa anggota keluarganya juga mengalami nasib serupa. Saudara laki-lakinya, Shahnawaz, ditemukan tak bernyawa di sebuah apatemen French Riviera di Perancis, pada 1985 silam. Meski istrinya mengklaim suaminya meninggal akibat mengonsumsi racun, namun Benazir dan keluarganya tak serta merta mempercayai kesimpulan tersebut. Pasalnya, setelah dilakukan penyelidikan di ruang apatemennya, beberapa dokumen penting nampak digeledah. Selain itu, terdapat pula bekas penyiksaan di tubuh Shahnawaz.

Selanjutnya, tahun 1996, Saudara laki-lakinya yang lain, Murtaza, ditembak mati oleh seseorang tak dikenal beberapa tahun setelah pemimpin kampanye yang melawan pemerintahan militer itu memenangi pemilu pada 1993. Hingga saat ini, belum diketahui siapa oknum di balik penembakan anggota kelompok al-Zulfikar ini.

benazir2Benazir Bhutto (Foro: pbs.org)

Tewasnya dua saudara laki-laki Benazir nampaknya masih belum cukup. Suaminya, Asif Ali Zardari, turut menjadi korban. Ia didakwa atas pembunuhan terhadap Murtaza, saudara laki-laki Benazir. Karena hal tersebut, Asif Ali harus mendekap di penjara selama kurang lebih 8 tahun. Menurut pengakuannya, ia ditempatkan di ruangan yang berbeda dengan narapidana lainya, dan mengalami penyiksaan.

Benazir dan suaminya telah menghadapi setidaknya 90 kasus bersama. Namun, tuduhan-tuduhan tersebut tidak mampu memberi bukti yang cukup kuat untuk menjerat mereka di pengadilan.

Seluruh peristiwa tragis yang menimpa Benazir dimulai sejak masa kepemimpinan ayahnya, Zulfikar Ali Bhutto, sebagai Perdana Menteri dan Presiden Pakistan. Saat itu, ayahnya yang menjabat sebagai presiden Pakistan digulingkan dari kekuasaanya oleh Muhammad Zia Ul-Haq pada 5 Juli 1977. Setelah itu, Zia mengangkat dirinya sebagai presiden. Kemudian, pada tahun 1979, Zulfikar Bhutto harus menerima hukuman gantung dari Mahkamah Agung atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap lawan politiknya kala itu. []

Berita terkait
India dan Pakistan Kembali Kontak Senjata di Kashmir
Dua pasukan Pakistan dan seorang prajurit India tewas setelah kontak senjata di Kashmir pada Kamis, 26 Desember 2019.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.