Tradisi 'Valentinan' di Berbagai Negara

Mengetahui tradisi perayaan hari valentine di berbagai negara untuk memperkaya sudut pandang. Ada proses adaptasi dengan budaya setempat.
Ilustrasi dekorasi pusat perbelanjaan pada momen hari valentine (ist)

Jakarta (Tagar 14/2/2018) - Beberapa daerah di tanah air melarang perayaan hari valentine karena bukan ajaran agama dan bukan kultur asli. Selain itu hari valentine dinilai identik dengan hura-hura, pesta-pesta, sama sekali tak ada gunanya.

Tanpa dilarang pun sebenarnya banyak masyarakat Indonesia yang tidak merayakan hari valentine

Ada juga sebagian masyarakat Indonesia masih bisa menerima perayaan global itu sepanjang masih dalam takaran wajar. Seperti misalnya memberikan sekotak cokelat, bunga, atau boneka untuk yang terkasih. Pilihan lainnya dengan bertukar kado atau makan malam bersama di restoran. Tak lebih dari itu. Tidak melanggar hukum dan tidak berlebihan.

Cokelat menjadi simbol hari valentine bermula dari gagasan Richard Cadburry pada 1868. Sedangkan mawar merah yang merupakan bunga dengan kandungan energi terhebat konon merupakan favorit dewi Venus atau dewi Cinta.

Seperti hari istimewa lain, hari valentine juga mendapat perhatian besar dari para pemilik modal di banyak negara. Hal itu terlihat dari pusat-pusat perbelanjaan yang dekorasinya disesuaikan dengan momentum. Menjelang hari valentine ornamen bermotif hati dan warna merah muda tampil dominan.

Itu mereka lakukan untuk menarik perhatikan konsumen. Bagi mereka itu hanya bisnis atau keuntungan. Bisa jadi merekalah yang berperan membuat hari valentine mendunia. Ada benarnya anggapan sebagian orang bahwa hari valentine identik dengan komersil dan konsumerisme.

Tidak semua orang merayakan hari valentine, termasuk orang-orang yang tinggal di negara lain. Dan tradisi perayaan hari valentine juga mengalami adaptasi dengan budaya lokal di masing-masing negara.

Untuk memperkaya sudut pandang, tak ada salahnya untuk tahu bahwa di Denmark pada awal 1990-an pemerintah di sana memutuskan 14 Februari sebagai hari libur nasional. Di Denmark hari valentine disimbolkan dengan bunga putih yang disebut snowdrops, kartu cinta, dan kartu humor.

Perancis memiliki legenda tersendiri terkait hari valentine. Disebutkan bahwa kartu valentine pertama berasal dari Charles, Duke of Orleans yang mengirim surat cinta untuk istrinya saat Charles sedang dipenjara di The Tower of London pada 1415. Itulah mengapa mengirim kartu valentine menjadi sesuatu yang popular di Perancis.

Di Korea Selatan hari valentine adalah hari libur yang populer. Pasangan yang merayakan momen ini akan bertukar hadiah dengan urutan pada 14 Februari biasanya perempuan lebih dulu memberikan hadiah bagi yang terkasih. Sebulan kemudian tepatnya 14 Maret yang disebut White Day, sang laki-laki akan bergantian memberikan hadiah.

Di negara ini juga dikenal istilah menyedihkan bagi mereka yang tidak bisa merayakan hari valentine, yaitu Black Day yang jatuh apda 14 April. Pada momen ini mereka yang jomblo bisa merayakan hari berkabung dengan makan semangkuk jajangmyeon hitam.

Masyarakat Wales tidak merayakan valentine sebagai peringatan Santo Valentine, melainkan Santo Dwynwen, santo lambang cinta, sekaligus santo pelindung Wales. Mereka pun tak merayakan valentine pada 14 Februari, namun pada 25 Januari.

Di hari itu para pria akan memberikan sendok kayu yang telah diukir dengan simbol tertentu untuk wanita yang mereka cintai. Misalnya simbol sepatu kuda berarti keberuntungan, roda yang melambangkan bentuk dukungan, dan kunci yang menyimbolkan kunci dari hati seorang pria.

Masyarakat Cina menyebut hari valentine sebagai Qizi atau festival malam ketujuh yang jatuh pada hari ketujuh, bulan ketujuh setiap tahun. Menurut kepercayaan setempat konon Zhinu putri dari raja kayangan jatuh cinta pada Niulang seorang gembala miskin. Mereka menikah dan dikarunai anak kembar.

Ketika ayah Zhinu mengetahui hal itu, ia mengirim ratu untuk menjemput Zhinu agar membawanya kembali ke kayangan. Namun ketika mendengar tangisan Niulang dan anak-anaknya, raja mengizinkan Zhinu untuk bertemu Niulang dan anaknya satu kali dalam setahun di Qizi.

Saat Qizi perempuan akan memberikan melon dan buah-buahan untuk Zhinu dengan harapan mendapat suami yang baik. Para pasangan juga datang ke kuil di hari Qizi untuk memohon kebahagiaan dan kemakmuran. Pada malam hari masyarakat akan melihat bintang Vega dan Altair yang mereka percaya sebagai jelmaan Zhinu dan Niulang.

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.