Tradisi Mengucapkan Selamat di Amerika Serikat

Tradisi mengucapkan selamat di Amerika Serikat, seperti saat Hillary Clinton mengucapkan selamat kepada Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan mantan Senator Amerika Serikat Hillary Clinton. (Foto: variety.com)

Jakarta- Mantan Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, Hillary Clinton bercerita mengenai momen menelpon mengucapkan selamat kepada Donald Trump, saat mengetahui rivalnya itu berhasil menang pemilihan presiden.

Melalui buku bertajuk What Happened, Hillary menyebut bahwa momen itu merupakan hal paling aneh di hidupnya. Tapi dilakukan demi menjaga tradisi demokrasi di Amerika Serikat.

Dalam buku setebal 512 halaman, Hillary menceritakan bagaimana keadaan hotel tempat dia menyaksikan perkembangan hasil pemilihan presiden, yang disebut semakin tak berpihak. Semakin jelas bahwa Donald Trump lah yang akan menang.

Hillary kemudian mengakui kekalahan ketika mantan Presiden Barack Obama menelepon. Dalam pembicaraan melalui telepon, Obama meminta untuk menghubungi Trump, demi menjaga tradisi demokrasi Amerika Serikat, juga demi mencegah kebingungan pendukung kedua kandidat.

"Saya menelepon Donald Trump dan menawarkan bantuan saya untuk memastikan transisi kekuasaan berjalan dengan mulus," tulisnya.

"Itu sungguh sesuatu yang aneh, seperti menelepon tetangga bahwa Anda tidak bisa ke acara Barbeque. Singkat dan mengejutkan," imbuhnya.

Amerika Serikat memang memiliki tradisi demokrasi yang dewasa. Kandidat calon presiden yang kalah, hampir selalu menerima dengan legowo hasil pemilihan. Tidak hanya mengakui kekalahan, mereka juga biasanya akan menawarkan bantuan apapun kepada rivalnya.

Di penghujung pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, bertempat di Phoenix, Arizona, senator John McCain mengakui kekalahannya atas kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama. Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap mendukung Obama.

"Saya baru saja menelepon senator Barack Obama dan mengucapkan selamat...", Kata McCain saat berpidato, membuat ribuan pendukungnya yang hadir, mencemooh kemenangan Obama.

Setelah kalimat dalam pidatonya sempat terhenti, lantaran para pendukung terlalu riuh, McCain mencoba tampil tenang dan memberikan penjelasan, bahwa dirinya menerima kekalahan.

"Saya tahu bahwa kemenangannya merupakan kebanggaan bagi kaum Afrika-Amerika. Tapi kemenangannya juga merupakan pilihan rakyat AS. Di negara kita, kesempatan itu terbuka bagi semua orang, tak terkecuali senator Obama yang memiliki ide dan kemampuan," kata McCain waktu itu. 

"Kita semua orang Amerika. Buat saya, itu ikatan paling penting," jelas McCain. []

Berita terkait