Tolak Vaksinasi Covid-19 Prancis Skors 3.000 Tenaga Kesehatan

Prancis menskors 3.000 pekerja layanan kesehatan yang tidak divaksinasi dengan vaksin Covid-19 pada tenggat 15 September 2021
Perawat ICU yang mogok berkumpul di depan Kementerian Kesehatan Prancis di Paris, menuntut pengakuan yang lebih baik atas pekerjaan dan kenaikan gaji mereka di tengah wabah Covid-19 di Prancis, 11 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com -REUTERS/Benoit Tessier)

Paris – Prancis menskors 3.000 pekerja layanan kesehatan yang tidak divaksinasi dengan vaksin Covid-19 pada tenggat 15 September 2021 yang ditetapkan pemerintah. “Beberapa lusin lainnya” dari 2,7 juta pekerja layanan kesehatan memilih untuk mengundurkan diri daripada divaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, pada Kamis 16 September 2021.

Puluhan ribu pekerja layanan kesehatan tidak divaksinasi pada bulan Juli 2021 sewaktu Presiden Emmanuel Macron mengumumkan tenggat 15 September 2021 untuk mendapatkan sedikitnya satu dosis vaksin.

presiden macronPresiden Prancis, Emmanuel Macron, adalah salah satu dari 14 pemimpin dunia yang diduga menjadi sasaran spyware Pegasus (Foto: dw.com/id)

Veran mengatakan sebagian besar tenaga kesehatan yang diskors itu bekerja dalam layanan pendukung, sementara beberapa dokter dan perawat termasuk di antara yang diskors.

Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Jumat, 17 September 2021, pagi, menyatakan bahwa Prancis telah melaporkan lebih dari 7 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 116 ribu kematian akibat Covid-19.

1. RS Idaho Jatah Perawatan

Di Negara Bagian Idaho, AS, rumah sakit-rumah sakit telah mulai menjatah perawatan “karena peningkatan besar-besaran pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di semua daerah di negara bagian telah menghabiskan sumber daya yang ada,” kata Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Idaho (DHW) dalam sebuah pernyataan, Kamis, 16 September 2021.

“Situasinya mengerikan. Kami tidak memiliki cukup sumber daya untuk merawat pasien di rumah sakit kami secara memadai, apakah karena Covid-19 atau karena serangan jantung atau karena kecelakaan mobil,” kata pemimpin DHW Dave Jeppesen dalam sebuah pernyataan.

perawat di prancisSeorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer-BioNtech Covid-19 di pusat vaksinasi balai desa Zinga Zanga di Beziers, Prancis selatan, 17 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Cara terbaik untuk mengakhiri penjatahan “adalah dengan membuat semakin banyak orang divaksinasi,” kata Jeppesen. “Ini mengurangi secara dramatis kemungkinan ke rumah sakit kalau Anda sakit karena Covid-19.”

2. Koalisi Bahas Akses Vaksin

Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), dan Organisasi Perdagangan Dunia telah bertemu dengan para produsen besar vaksin Covid-19 untuk menyusun strategi guna meningkatkan akses ke vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Target koalisi ini adalah memvaksinasi sedikitnya 40% warga di setiap negara pada akhir tahun ini dan sedikitnya 60% pada pertengahan 2022.

WHO menyatakan target 2021 merupakan “Tonggak penting untuk mengakhiri pandemi dan bagi pemulihan ekonomi global.” (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Tekanan Bagi Warga Prancis yang Belum Vaksinasi Covid-19

Prancis Nilai Aturan Karantina Inggris Diskriminatif

Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Prancis Tembus 6 Juta

Prancis dan Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Berita terkait
Tekanan Bagi Warga Prancis yang Belum Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Prancis mempersulit orang yang belum divaksinasi Covid-19 untuk mengakses tempat-tempat umum
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan