Tokopedia Menjadi Pilihan untuk Membeli Produk Lokal

berdasarkan hasil survei mengungkapkan 51 % responden memilih Tokopedia sebagai e-commerce yang paling diminati untuk membeli produk lokal.
Webinar MarkPlus Insight: Peran E-commerce dalam Mendukung Merek Lokal Selama Pandemi. (Foto: Tagar/Tokpedia)

Jakarta - Sejak pandemi merebak di Indonesia minat masyarakat terhadap produk lokal terus meningkat dengan didukung kemudahan berbelanja konsumen melalui kanal e-commerce. Peranan e-commerce dinilai penting sebagai penyedia kemudahan berbelanja bagi para konsumen.

Head of High-Tech, Property & Consumer Goods MarkPlus, Rhesa Dwi Prabowo, menilai produk fesyen menjadi salah satu tren yang akan tetap bertumbuh, hal tersebut didukung oleh hasil survei Markplus yang menyebutkan kategori fesyen menduduki posisi pertama produk lokal favorit yang dibeli konsumen di platform e-commerce.

“Fesyen itu menjadi salah satu tren yang akan tetap bertumbuh. Bahkan beberapa brand lokal mengudara di New York Square Times, mereka juga kolaborasi dengan beberapa e-commerce yang penjualannya sangat fantastis,” kata Rhesa saat webinar “MarkPlus Insight: Peran E-commerce dalam Mendukung Merek Lokal Selama Pandemi” pada Kamis, 14 Oktober2021.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 63,8 persen pengguna e-commerce membeli produk fesyen. Selanjutnya diikuti oleh produk makanan dan minuman sebesar 49,4 persen, produk rumah tangga 48,2 persen, produk mainan dan hobi 40,6 persen, serta produk ibu dan bayi 36,2 persen.


Strategi kita mengkonsolidasi usaha mikro ini adalah dengan mendorong UKM dan juga industri usaha besar agar menjadi mitra konsolidator dan aggregator.


Survei tersebut diambil dari 500 responden, baik laki-laki maupun perempuan, yang merupakan pengguna aktif e-commerce dan pernah membeli produk lokal. Responden berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia yang berusia 18 sampai 44 tahun.

Ia juga mengatakan kecenderungan konsumen membeli produk lokal semakin meningkat karena didorong beberapa faktor, salah satunya pemasaran online menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal selama pandemi.

“Dari hasil survei ini diungkap bahwasanya 51 % responden memilih Tokopedia sebagai e-commerce yang paling diminati untuk membeli produk lokal, diikuti Shopee (40,8 %), Lazada (4 %), Bukalapak (3,4 %), JD.ID (0,4 %), dan Blibli (0,4 %),” ucap Rhesa.

Survei tersebut diambil dari 500 responden, baik laki-laki maupun perempuan, yang merupakan pengguna aktif e-commerce dan pernah membeli produk lokal. Responden berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia yang berusia 18 sampai 44 tahun.

“Selain produk sehari-hari ternyata produk rumah tangga dan mainan juga masuk ke jajaran top 5 produk lokal yang dibeli konsumen karena memang waktu yang dihabiskan di rumah semakin lebih banyak. Mereka mulai menyalurkan hobi-hobinya dengan membeli barang-barang yang mereka minati,” ujar Rhesa.

Ia juga mengatakan kecenderungan konsumen membeli produk lokal semakin meningkat karena didorong beberapa faktor, salah satunya pemasaran online menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal selama pandemi.

Selain itu, kata Rhesa, platform e-commerce telah berhasil mengedukasi masyarakat terkait keamanan dan kenyamanan dalam berbelanja online sehingga membuat penetrasinya semakin meningkat.Kemudian juga didukung oleh faktor promosi, seperti diskon atau bebas ongkos kirim, meskipun harganya tidak signifikan namun masih menjadi faktor pendorong utama konsumen memilih berbelanja di e-commerce. Terakhir, terkait faktor originalitas e-commerce sehingga konsumen tidak takut jika produk yang dibelinya palsu.“Sekarang mindset orang Indonesia sudah tidak lagi malu menggunakan produk Indonesia, mungkin kalau dulu harus branded luar negeri. Padahal secara kualitas pun tidak kalah, bahkan lebih bagus, dengan harga yang lebih affordable dan brand-nya pun dikemas dengan lebih fun dan relevan dengan masyarakat,” katanya.

Selain itu, kata Rhesa, platform e-commerce telah berhasil mengedukasi masyarakat terkait keamanan dan kenyamanan dalam berbelanja online sehingga membuat penetrasinya semakin meningkat.

“Literasi digital yang sudah sangat masif itu bisa membuat industri e-commerce naik signifikan berkali-kali lipat,” ujarnya.

Kemudian juga didukung oleh faktor promosi, seperti diskon atau bebas ongkos kirim, meskipun harganya tidak signifikan namun masih menjadi faktor pendorong utama konsumen memilih berbelanja di e-commerce. Terakhir, terkait faktor originalitas e-commerce sehingga konsumen tidak takut jika produk yang dibelinya palsu.

Sementara itu, dari sudut pandang pihak pemerintah, dukungan yang dilakukan oleh e-commerce untuk pengembangan produk lokal adalah melalui pelatihan & pendampingan serta edukasi terhadap produk lokal.

Tubagus Fikri Chikara Satari, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM yang juga menjadi nara sumber acara ini mengungkap target pemerintah pada tahun 2040 yaitu 30 juta UKM akan onboarding untuk digitalisasi.

Hal ini kemudian ditindak lanjuti oleh Kemenkop UKM dengan menggelar beragam program kemitraan dan pendampingan yang melibatkan universitas, asosiasi, online delivery platform, serta jejaring ritel termasuk e-commerce.

“Strategi kita mengkonsolidasi usaha mikro ini adalah dengan mendorong UKM dan juga industri usaha besar agar menjadi mitra, konsolidator, dan aggregator,” ujar Fiki.

Berita terkait
Tokopedia Gencarkan Digitalisasi Pasar Tradisional di Berbagai Daerah Termasuk Yogyakarta dan Makassar
Tokopedia sudah meluncurkan program Pasar Digital sejak tahun 2020 yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing para penjual di pasar tradisional.
Tokopedia Tindak Hukum Penjual Produk Kesehatan Palsu
Dalam menindaklanjuti toko yang menjual produk kesehatan palsu, tidak hanya menutup toko, Tokopedia tak segan menggandeng aparat penegak hukum.
Tokopedia Akan Polisikan Penjual Produk Kesehatan Palsu
Tokopedia akan melaporkan penjual yang kedapatan menjual produk kesehatan palsu, seperti vitamin, obat-obatan,dan oximeter di Tokopedia ke polisi.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.