Tokoh Yogyakarta Doa Bersama untuk Indonesia Aman

Sejumlah tokoh Yogyakarta berkumpul dan doa bersama untuk Yogyakarta dan Indonesia aman dan tentram.
Komandan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Muhammad Zamroni (tangah) didampingi sejumlah tokoh memberikan keterangan pers di Pendopo Pangeran Diponegoro, Tegalrejo, Yogyakarta, Jumat 17 Mei 2019 malam. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Sejumlah tokoh Yogyakarta berkumpul dan bersilaturahmi  di Pendopo Pangeran Diponegoro Tegalrejo Yogyakarta. Mereka menggelar doa bersama untuk Yogyakarta dan Indonesia aman dan tentram.

Acara yang di inisiasi Komando Resort Militer (Korem) 072/Pamungkas Yogyakarta ini sebagai respon pasca Pemilu menjelang pengumuman pemenang Pilpres. Ada kekawatiran dari banyak pihak akan terjadi gesekan horizontal.

Komandan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Muhammad Zamroni mengatakan, acara ini lebih tepat sebagai tempat berkumpul bersama untuk silaturahmi. Ada pimpinan partai politik, ormas, tokoh pemuda, organisasi pemuda, tokoh masyarakat dan sejumlah tokoh agama atau kiai.

"Jadi kita berkumpul di sini untuk mengokohkan persatuan dan kesatuan kita agar Yogyakarta aman damai tentram. Damainya Yogyakarta ini juga aman dan tentram untuk Indonesia," jelas Zamroni.

Tampak hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh dari dua kubu yang berkompetisi di Pilpres 2019, atau kubu Jokowi - Ma'ruf Amin dan kubu Prabowo - Sandi. Mereka antara lain Ketua Tim Kerja Daerah (TKD) Jokowi - Ma'ruf DIY yang juga Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto.

Hadir juga Syukri Fadholi yang merupakan Juru kampanye nasisonal pasngan 02 sekaligus Anggota Dewan Penasehat Badan Pemenangan Daerah Prabowo - Sandi DIY. Syukri juga tercatat sebagai Ketua Presidium Gerakan Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, yang dianggap sebagai pengganti gerakan people power.

Menurut Zamroni, para tokoh Yogyakarta berkumpul ini bagian dari mensikapi pasca Pemilu 2019. Setelah sekian lama berbeda dalam pilihan, sudah saatnya kembali bersatu.

"Bahwa perbedaan-perbedaan itu tidak ada masalah bagi kita. Tadi kita dengar bersama bahwa perbedaan itu menjadi hikmah bagi kita. Perbedaan itu membuat kita semakin kuat," paparnya.

Dia berpendapat, tidak ada people power dalam arti sesungguhnya. "Bagi kami, people power itu kekuatan doa kita bersama. Artinya itu menjadi kekuatan kita untuk mendoakan keamanan dan ketentraman kita untuk Yogyakarta dan Indonesia," tegasnya.

Zamroni memastikan, pasca Pemilu sampai menjelang pengumuman pemenang Pilpres, Yogyakarta tetap aman dan tentram. "Kami pastikan Yogyakarta aman. Ada Pak Syukri, ada Pak Kiai, ada kawan-kawan partai. Insyaallah kita aman," tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY KH. Ahmad Muhaimin mengatakan, pengumuman pemenangan Pemilu digekar 22 Mei 2019. Kebetulan pada tanggal tersebut, pada Ramadan tahun bertepatan dengan peristiwa Nuzulul Quran.

"Itu (Nuzulul Quran) adalah peristiwa penting, yakni turunnya pertama Al Quran ke bumi sebagai pedoman umat Islam sedunia," ujarnya.

Menurut dia, pada malam Nuzulul Quran, sebagai umat Islam, momen yang sangat mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait