TKN Tidak Apriori Survei Litbang Kompas, Pesimis Survei Internal BPN

TKN tidak apriori survei Litbang Kompas, tapi pesimis dengan survei internal BPN. Kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat tersebut itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menanggapi dengan optimistis hasil survei Litbang Kompas. 

Litbang Kompas merilis hasil survei pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Selisihnya hanya 11,8 persen.

Survei tersebut dilakukan sejak 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

"TKN optimis dengan semua hasil survei, kecuali survei internal BPN 02," kata Ace dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (20/3).

Berbeda dengan kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori dan bahkan sampai mengeluarkan survei internal yang bertolak belakang dari sebagian besar hasil lembaga survei.

Ace mengatakan TKN melihat semua hasil survei dengan obyektif dan tidak apriori, termasuk terhadap hasil survei Litbang Kompas.

"Berbeda dengan kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori dan bahkan sampai mengeluarkan survei internal yang bertolak belakang dari sebagian besar hasil lembaga survei," jelas Ace.

Dia mengatakan jika dilihat lebih cermat hampir semua lembaga survei memprediksi keunggulan pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf.

Menurut dia, yang membedakan hasil survei satu dengan yang lain adalah selisihnya.

Dia mengatakan hasil survei itu belum memotret debat ketiga yang secara nyata dimenangkan Ma'ruf Amin.

Dia menegaskan hasil survei Litbang Kompas justru semakin mendorong TKN dan seluruh tim relawan untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.