Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menanggapi dengan optimistis hasil survei Litbang Kompas.
Litbang Kompas merilis hasil survei pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Selisihnya hanya 11,8 persen.
Survei tersebut dilakukan sejak 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
"TKN optimis dengan semua hasil survei, kecuali survei internal BPN 02," kata Ace dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (20/3).
Berbeda dengan kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori dan bahkan sampai mengeluarkan survei internal yang bertolak belakang dari sebagian besar hasil lembaga survei.
Ace mengatakan TKN melihat semua hasil survei dengan obyektif dan tidak apriori, termasuk terhadap hasil survei Litbang Kompas.
"Berbeda dengan kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori dan bahkan sampai mengeluarkan survei internal yang bertolak belakang dari sebagian besar hasil lembaga survei," jelas Ace.
Dia mengatakan jika dilihat lebih cermat hampir semua lembaga survei memprediksi keunggulan pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf.
Menurut dia, yang membedakan hasil survei satu dengan yang lain adalah selisihnya.
Dia mengatakan hasil survei itu belum memotret debat ketiga yang secara nyata dimenangkan Ma'ruf Amin.
Dia menegaskan hasil survei Litbang Kompas justru semakin mendorong TKN dan seluruh tim relawan untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. []
Baca juga:
- Perlukah Kita Percaya Survei Litbang Kompas?
- Begini Cara Jokowi Memandang Survei Litbang Kompas
- Survei Kompas Sebut Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Bawah 50 Persen, Ini Tanggapan Kiai Ma'ruf
- Denny JA: Survei Kompas Layak Dipertanyakan, Berpolitik atau Berdiri Dua Kaki?
- Pro Kontra Survei Kompas, Bentuk Kehati-hatian atau Terlalu Buru-buru?