TKN Jokowi: Ferdinand Hutahean Baru Sadar BPN 'Jahat'

Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni, mengucapkan selamat kepada Ferdinand Hutahaean yang mundur dari barisan BPN.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni. (Foto: Instagram/rajaantoni)

Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengucapkan selamat kepada Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, yang telah berikrar mundur dari barisan BPN Prabowo-Sandi.

Menurut Toni, lebih baik terlambat sadar dari pada tidak sadar-sadar sama sekali. "Saya ucapkan selamat pada Ferdinand yang sudah sadar," ujarnya saat dikonfirmasi Tagar, Senin 27 Mei 2019.

Pria kelahiran Pekanbaru itu memahami betul kekesalan Ferdinand terhadap pendukung Prabowo, yang justru mem-bully kondisi kesehatan Ani Yudhoyono.

"Wajar bila Ferdinand marah, saya memahami kemarahannya. Sayang Ferdinand baru sadar jahatnya kubu sebelah," tutur pria yang menjabat juga sebagai Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Menurut Toni, tak heran apabila pendukung 02 menarasikan hal-hal yang tidak masuk akal, bahkan terkadang tak berperikemanusiaan. Terlebih, Demokrat dalam beberapa waktu belakangan ini, santer bakal merapat ke kubu capres petahana Joko Widodo.

"Pak Jokowi sehari tiga kali mendapat fitnah, celaan, dan hinaan dari dulu di luar ukuran nalar dan nilai kemanusiaan," tandasnya.

Lebih lanjut Toni menyebutkan, kubu oposisi akan menjadi pendukung Jokowi pada waktunya. "Insyaallah semua akan Jokowi pada waktunya," ujar Toni.

Sementara itu, Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati berpandangan mengenai manuver Ferdinand yang membelot ke TKN akan ditentukan pada keputusan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya pikir langkah politik Ferdinand sepenuhnya tergantung pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) apakah jadi masuk koalisi Jokowi atau sebaliknya. Kembali lagi kepada sikap politik Demokrat," ujarnya.

Seperti diberitakan Tagar sebelumnya, Ferdinand Hutahean secara tegas harus menyetop dukungannya pada Prabowo-Sandi dalam pilpres 2019. Alasannya, karena Ani Yudhoyono, dirundung di media sosial. Hal tersebut diutarakan di linimasa Twitter pribadinya.

"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," cuitnya Minggu 19 Mei 2019.

Ferdinand mengaku juga akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. 

"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," ujar dia.

Menyerang Ani Yudhoyono yang sedang dalam keadaan sakit, menurut dia, tidak bisa lagi ditoleransi. "Kalau sudah masuk ke ranah kemanusiaan, tidak bisa ditolerir," kata Ferdinand.[]

Baca juga: 

Berita terkait
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja