TJI Apresiasi Listyo Sigit Sebagai Calon Kapolri Tunggal

Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi mengapresiasi penunjukan Listyo Sigit sebagai Calon Kapolri tunggal oleh Presiden.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia. (Foto:Tagar/istimewa)

Jakarta - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi mengapresiasi penunjukan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) tunggal ke DPR RI oleh Presiden Joko Widodo.

Penetapan nama Kabareskrim Polri tersebut dinilai sebagai keputusan yang bijak dan merupakan jalan tengah dari banyaknya kepentingan di elite Polri.

"Kita tahu bersama jabatan Kapolri adalah salah satu jabatan strategis di Republik ini. Presiden Jokowi wajar saja memilih nama yang selain sudah teruji kapasitas dan rekam jejaknya, juga yang terpenting memiliki loyalitas sebagai pembantu Presiden dan selalu bersama rakyat serta bisa diterima berbagai kalangan," ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Januari 2021.

Reza menilai, sosok Komjen Pol Listyo Sigit merupakan sosok tepat untuk memimpin instansi Polri. Dilihat dari pengalaman di sejumlah posisi strategis Polri serta berbagai prestasi yang telah ditorehkan untuk menjadikan Polri semakin profesional, modern dan terpercaya (Promoter).

"Sejumlah kasus besar di negeri ini berhasil diungkap Komjen Listyo. Dua diantaranya adalah, penangkapan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Itu beberapa bukti rekam jejaknya yang moncer," tambah Reza.

Berbagai prestasi Komjen Listyo merupakan wujud pengabdiannya menjalankan tugas negara sebagai aparatur penegak hukum

Jajaran Bareskrim Polri di bawah kepemimpinan Komjen Listyo juga berhasil membongkar sederet kasus narkoba besar sepanjang Januari hingga April 2020. Yang terbaru, mantan Ajudan Presiden Jokowi itu telah menangkap Djoko Tjandra, buronan 11 tahun terpidana kasus cessie Bank Bali.

"Berbagai prestasi Komjen Listyo merupakan wujud pengabdiannya menjalankan tugas negara sebagai aparatur penegak hukum. Beliau datang untuk mengemban tugas demi menjamin keamanan masyarakat Indonesia sejak dirinya meniti karir dari bawah di Polri," jelasnya.

Diketahui, Listyo Sigit Prabowo pernah menjadi Kapolres Sukoharjo, Kapolres Pati. Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo. Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

"Jabatan strategis lainnya yang pernah membuktikan kapasitas kepemimpinannya di Polri ialah saat beliau dua tahun menjadi Kapolda di Banten. Saat itu, beliau menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan Komjen Listyo begitu dekat dengan ulama-ulama di Banten," ujarnya.

Reza optimistis, ke depannya dengan berbagai tantangan permasalahan Indonesia yang semakin berat seperti kejahatan Narkoba, terorisme, gangguan keamanan nasional, stabilitas politik lokal dan nasional serta sejumlah permasalahan lain yang selalu diributkan di Indonesia salah satunya isu SARA, ormas radikal, dan isu sosial politik juga ekonomi dampak dari Pandemi Covid-19, bisa diatasi dengan baik oleh Kapolri baru sesuai tugas pokok fungsinya.

Pengalaman Komjen Listyo selama jadi Kapolda Banten yang selalu mendekatkan diri kepada masyarakat dan ulama serta menawarkan dirinya akan selalu menjadi 'pelayan’ saat warga meminta tolong jika terbelit masalah, dijelaskan Reza, merupakan modal penting untuk memimpin Polri.

"Pola pendekatan diri kepada para ulama dengan metode dialog dari pintu ke pintu itulah strategi yang efektif yang pernah dilakoninya saat menjaga keharmonisan umat beragama di Banten saat itu yang relevan untuk direplikasi di nasional jika beliau sudah dilantik menjadi Kapolri," tuturnya.

Reza menilai, pengalaman Listyo Sigit yang selalu membuka ruang dialog, lambat laun keberadaannya diterima oleh ulama. Hal itu yang dibutuhkan ke depannya jika melihat beberapa kejadian belakangan ini dimana kelompok tertentu kerap membenturkan Polri dengan umat Islam.

"Komjen Listyo bahkan tak sungkan memberikan kontak personal kepada ulama untuk memastikan bahwa tak ada jarak antara tokoh agama, masyarakat, dan pejabat kepolisian. Kedekatannya dengan tokoh ulama akhirnya membawa hasil, saat itu Komjen Listyo sukses mengajak para ulama ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo," kata dia.

Reza berharap di bawah Komando Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang akan dinaikkan juga tanda kepangkatannya menjadi Jenderal Bintang Empat setelah resmi menjadi Kapolri, Polri bisa terus bersinergi bersama TNI.

"Dan yang utama, Kapolri ke depannya bisa menjadikan Polri untuk semakin dekat dengan rakyat sebagai garda terdepan melayani juga memberi jaminan keamanan bagi seluruh warga Indonesia," kata Reza. []

Baca juga:

Berita terkait
Novel Baswedan Berharap Listyo Sigit Bawa Perubahan Polri
Novel Baswedan, penyidik senior KPK berharap agar Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi orang yang dapat membawa perubahan bagi Polri.
Komisi III DPR Sebut Transaksi Keuangan Listyo Sigit Wajar
Transaksi keuangan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam tahap wajar.
Banyak Sarat Kepentingan, Ini Harapan Novel Baswedan ke Listyo Sigit
Novel Baswedan menaruh harapan besar kepada Listyo Sigit Prabowo atas terpilihnya menjadi calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.