Tjahjo Sekolahkan 10 Kepala Daerah ke Luar Negeri

Menteri Dalam Negeri akan menyekolahkan 10 kepala daerah ke luar negeri pada tahun ini.
Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Menpan RB Syafruddin dan Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany usai pembukaan Raker Apeksi XIV di Semarang, Jawa Tengah, Rabu 3 Juli 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pemerintah pusat akan menyekolahkan 10 kepala daerah ke luar negeri pada tahun ini.

Lewat program tersebut, para wali kota dan bupati bisa mendapat ilmu yang bisa diterapkan di wilayah sesuai kebutuhan masing-masing.

"Silakan nanti dipilih siapa saja. Pelajari apa yang bisa sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing," tutur Tjahjo usai membuka rapat kerja Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia (Apeksi) XIV 2019, di Po Hotel Semarang, Rabu 3 Juli 2019.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menyebut, program sekolah ke luar negeri bagi para kepala daerah sudah rutin digelar kementeriannya. Mereka diberi kesempatan tiga pekan untuk menimba pengalaman pengelolaan wilayah di negara yang dituju.

"Tahun ini dikirim sekolah ke Singapura, Jepang dan beberapa negara Eropa. Kalau tahun lalu di Harvard Amerika Serikat," ujar dia.

Mohon nanti ditunjuk 10 wali kota untuk tugas belajar ke luar negeri

Tjahjo menganjurkan agar kesempatan tersebut juga digunakan para kepala daerah untuk mempelajari isu global yang bisa diterapkan daerah. Seperti belajar tentang persampahan, pariwista, pengembangan investasi, pelayanan publik, dan lainnya.

"Mohon nanti ditunjuk 10 wali kota untuk tugas belajar ke luar negeri. Hasil belajarnya harus dijabarkan dan diterapkan untuk mengatasi masalah di daerahnya," imbuh dia.

Sementara, Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany menginginkan Kemendagri bisa menyekolahkan 98 wali kota yang tergabung dalam Apeksi ke luar negeri.

Bukan tanpa sebab jika Wali Kota Tangerang Selatan tersebut menginginkan semua anggotanya tugas belajar di negara lain.

Bagi dia, harapan tersebut sesuai janji program pemerintahan Jokowi dalam upaya mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama para kepala daerah untuk memajukan daerahnya.

"Sesuai keinginan Pak Presiden Jokowi, peningkatan SDM, bisa masyarakat juga kepala daerah, untuk membantu solusi persoalan di daerah," kata dia.

Kepala daerah berparas ayu ini mengaku pernah ikut program tugas belajar dari Kemendagri beberapa waktu lalu. Dari pengalaman itu ia belajar seputar manajemen pengelolaan sampah di Hawaii, Amerika Serikat.

"Nanti ilmu itu bisa diterapkan para kepala daerah saat menjabat, bisa manajemen policy-nya atau pengolahan sampahnya. Pak Menteri bilang tadi 10 wali kota, saya harap bisa 98 wali kota anggota Apeksi," tukas dia.[]

Baca juga:

Berita terkait