Titik Terang Pegawai BRI di Malang Terpapar Covid-19

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan ada tiga pegawai bank plat merah tersebut terpapar Covid-19. Dua diantaranya meninggal dunia.
Wali Kota Malang Sutiaji, Pimpinan Cabang (Pimcab) Bank BRI Malang Prasetya Sayekti, Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di Balaikota Malang, Rabu, 8 Juli 2020 sore. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Simpang siur informasi 30 pegawai Bank Republik Indonesia (BRI) di Jalan Laksamana Martadinata, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Klojen, Kota Malang terpapar Covid-19 atau virus corona menemui titik terang. Pemerintah Kota Malang bersama empat instansi terkait menggelar rapat koordinasi serta konferensi pers di Balai Kota Malang untuk menjawab isu tersebut, Rabu, 8 Juli 2020.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, Pimpinan Wilayah BRI Malang Prasetya Sayekti, Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri.

Data yang sudah masuk ke kami bahwa yang terkonfirmasi positif dan di-declare (diumumkan) oleh Satuan Gugus Tugas itu baru ada tiga.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan hasil penelusuran Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang kabar 30 pegawai BRI Malang terpapar Covid-19 tidak benar adanya atau hoaks. Sutiaji mengaku hanya ada ada tiga nama pegawai di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini terpapar virus corona.

"Data yang sudah masuk ke kami bahwa yang terkonfirmasi positif dan di-declare (diumumkan) oleh Satuan Gugus Tugas itu baru ada tiga," ujar Sutiaji dalam keterangannya, Rabu, 8 Juli 2020.

Berdasarkan informasi diperoleh Tagar, tiga orang terpapar Covid-19 merupakan Wakil Pimpinan Cabang (Wapimcab) Bank BRI Malang dan dua pegawai di bawahnya. Dengan catatan dua orang dari ketiganya dikabarkan meninggal dunia sebelum hasil swab-nya keluar pada 1 Juli 2020.  

Diantaranya yaitu Wakil Pimpinan Cabang (Wapimcab) BRI Malang meninggal dunia berstatus PDP konfirmasi positif virus corona. Kemudian satu pegawai meninggal dunia berstatus PDP negatif virus corona dan satu pegawai lainnya berstatus OTG dinyatakan konfirmasi positif virus corona.

Dalam prosesnya, dia menyampaikan ternyata ada empat nama baru, diduga bagian dari pegawai BRI Malang dinyatakan konfirmasi positif virus corona. Sehingga disebutkannya ditemukan ada tujuh nama.

Akan tetapi, Sutiaji mengaku empat nama baru tersebut masih dalam proses pencocokan data antara Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, data sudah diterimanya masih baru tiga orang di atas.

"Sehingga, apa yang beredar sebanyak 30 (pegawai BRI Malang terkonfirmasi positif virus corona) itu tidak benar. Tapi, untuk konkritnya masih menunggu rilis Satuan Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujarnya.

Sampai saat ini, dia menyebutkan baru tujuh orang yaitu tiga orang sebelumnya dan empat nama baru masih dalam pencocokan data. Sehingga data empat nama baru itu pun dikatakannya masih belum pasti.

"Mudah-mudahan itu tidak pas (cocok)," ucap wali kota kelahiran Lamongan ini.

Sedangkan berkaitan dengan konfirmasi tiga pegawai BRI di Malang positif virus corona, Sutiaji menyampaikan ketiganya bukan dari unsur bagian pelayan kepada masyarakat. Melainkan pegawai ditingkat jajaran pimpinan wilayah.

"Sehingga tidak perlu adanya kekhawatiran bahwa ada transmisi (penyebaran virus corona kepada nasabah BRI di Malang) melalui uang," tuturnya.

Hasil Rapid Test dan Swab 200 Pegawai BRI Negatif

Selanjutnya, Sutiaji juga menjelaskan usai adanya pegawai BRI terkonfirmasi virus corona. Seluruh pegawai di perusahaan plat merah itu dengan jumlah sekitar 200 orang langsung menjalani rapid test hingga swab. 

"Semua pegawai di satu kantor itu dites. Tapi, hasilnya masih belum dirilis oleh Satuan Gugus Tugas Provinsi," kata dia.

Akan tetapi, berdasarkan informasi yang didapatkanya melalui sambungan telepon dengan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hasil tes swab seluruh pegawai BRI di Malang, khususnya bagian pelayanan, dikatakannya negatif.

Oleh karena itu, dia menyampaikan terkait pelayanan kepada nasabah tetap berjalan normal. Selain dikarenakan hasilnya negatif, mereka juga tidak memiliki riwayat kontak erat dengan ketiga pasien dalam beberapa hari belakangan sebelumnya.

"Sehingga (pelayanan nasabah di kantor BRI Malang) bisa buka. Soalnya, hasil swab mereka negatif dan memang tidak memiliki riwayat bersentuhan dengan pasien itu," tutur dia.

Dibukanya layanan tersebut, kata Sutiaji, pihak kantor BRI sudah menerapkan protokol kesehatan ketat dalam pencegahan penyebaran virus corona. Dipaparkannya seperti mewajibkan cuci tangan, cek suhu tubuh, penyemprotan disinfektan ruangan dan jaga jarak dalam proses transaksi.

"Kalau dari kami (Satuan Tugas Covid-19) sudah mengizinkan untuk buka. Baru bisa buka. Saat ini masih kita minta untuk mensterilkannya hingga batas waktu tidak ditentukan," ucapnya.

Terlepas dari itu, Sutiaji menegaskan dan meminta kepada masyarakat agar tidak lagi mempercayai beredarnya informasi sebelumnya. Dia menyampaikan informasi diatas merupakan sudah benar berdasarkan investigasi dan konfirmasi kepada pihak terkait.

Sementara itu, usai terpaparnya pegawai Kantor Wilayah BRI Malang. Operasional pelayanan kepada nasabah masih tetap berjalan normal. Hanya saja, pelayanan dipindahkan ke alternate site baru atau gedung baru dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sedangkan untuk gedung sebelumnya masih ditutup untuk sementara waktu hingga batas tidak ditentukan. Hal itu dikarenakan masih dilakukan strelisasi ruangan tempat ketiganya bekerja.

Pemimpin Wilayah BRI Malang Prasetya Sayekti mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Khususnya mereka yang ingin melakukan transaksi perbankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dia juga memastikan dalam pelayanannya bahwa petugas BRI menerapkan protokol kesehatan ketat dan sudah melakukan swab dengan hasilnya negatif virus corona. Sehingga dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan takut berlebihan.

"Tentunya kami juga selalu melakukan koordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 Kota Malang serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang untuk memastikan bahwa alternate site telah memenuhi prosedur protokol kesehatan dan aman," ujarnya.

Protokol tersebut, kata Prasetya, antara lain mewajibkan penggunaan masker kepada seluruh pekerja dan nasabah saat akan memasuki kantor atau banking hall. Mewajibkan cuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum memasuki kantor atau banking hall maupun ruangan ATM.

Selain itu, dia menyampaikan juga melakukan pengukuran suhu dengan thermo gun kepada setiap orang yang memasuki wilayah kantor BRI. Menggunakan akrilik sebagai pembatas di seluruh teller dan CS, melakukan penyemprotan disinfektan atau sterilisasi selama tujuh hari berturut turut.

Selanjutnya yaitu menerapkan physical distancing bagi nasabah dengan antrian maksimal 10 untuk teller dan CS serta penggunaan face shield untuk seluruh satpam saat bertugas serta pengaturan jarak antar pekerja serta pemberian vitamin dan suplemen kepada seluruh pekerja.

"Kami terus berkomitmen bagaimana memberikan pelayanan perbankan yang prima di tengah pandemi. Tentu dengan prinsip people’s first atau mengutamakan keselamatan pekerja dan nasabah," ucapnya. []

Berita terkait
BRI Malang Bantah 30 Pegawai Terpapar Covid-19
Humas Kanwil BRI Malang menyebut informasi terkait 30 pegawai positif Covid-19 adalah hoaks. Meski demikian ada satu pegawai masuk PDP.
Wali Kota Malang Prihatin Penambahan Kasus Covid-19
Wali Kota Malang akan melakukukan evaluasi terkait data pemeriksaan pasien terindikasi terpapar Covid-19 antara rumah sakit dengan puskesmas.
Dua Kelurahan di Kota Malang Akan Lockdown Lokal
Wali Kota Malang Sutiaji menyebut dua kelurahan akan di lockdown karena jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di Kota Malang.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.