Jakarta - Stigma asuransi di Indonesia masih sangatlah rendah dan kerap dipandang sebelah mata. Padahal asuransi berfungsi sebagai proteksi dari segala risiko sesuai dengan asuransi yang dipilih. Seperti halnya asuransi jiwa dimana asuransi memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang berkaitan erat dengan jiwa seseorang.
Dengan tujuan menanggung orang terhadap kerugian tidak terduga yang disebabkan karena meninggalnya seseorang atau terjadi kecelakaan sehingga nasabah tidak bisa produktif kembali, berupa uang yang sudah ditentukan. Dalam memilih asuransi,calon nasabah juga harus berhati-hati. Jangan hanya tergiur tanpa mengetahui dan mempelajari polis itu sendiri.
Memilih asuransi jiwa terbaik sebaiknya dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Selain itu, pastikan juga perusahaan asuransi memiliki reputasi dan kinerja keuangan yang baik serta terdaftar di OJK dan AAJI.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tips untuk memilih asuransi jiwa yang aman di bawah ini.
1. Sesuaikan dengan tujuan finansial
Sama seperti investasi, asuransi adalah alat untuk mencapai tujuan finansial kita. Oleh sebab itu, penting menentukan tujuan membeli produk. Apakah untuk menyokong pendidikan anak? Atau dana pensiun? Atau supaya keluarga bisa melanjutkan hidup selama beberapa tahun saja?
2. Ingin murah? Pilih asuransi jiwa murni
Asuransi jiwa murni tidak menawarkan fungsi lain seperti tabungan atau investasi. Murni hanya untuk perlindungan jiwa saja. Oleh sebab itu, pembayaran premi tentu jauh lebih murah daripada asuransi berbalut investasi atau tabungan. Untuk mendapatkan harga premi termurah dan manfaat perlindungan lengkap, Anda bisa membandingkan polis dari berbagai perusahaan dengan mengisi data dibawah ini.
3. Riset reputasi perusahaan
Langkah termudah untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan adalah dengan melakukan riset di media massa. Ketik saja nama perusahaan asuransi di Google. Kita akan menemukan pemberitaan tentang perusahaan asuransi dari berbagai berita media bisnis.
Usahakan memilih berita yang ditulis satu dan dua tahun terakhir untuk memastikan kabar mengenai perusahaan asuransi itu memang masih update.
4. Cek kesehatan keuangan perusahaan
Kita perlu menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk memastikan kesehatannya. Hal utama yang perlu disorot adalah kolom rasio solvabilitas atau Risk based capital (RBC).
RBC adalah indikator yang menggambarkan kemampuan perusahaan membayar utang jangka panjang. Berdasarkan ketentuan pemerintah, semua perusahaan asuransi wajib memiliki RBC minimal 120 persen.
Jika sebuah perusahaan asuransi memiliki RBC 508 persen, artinya perusahaan bisa membayar semua utangnya sebanyak lima kali lipat. Hal ini bisa berdampak pada kemampuannya dalam membayar klaim. Informasi ini bisa kita dapatkan melalui laporan keuangan perusahaan pada tabel Indikator Kesehatan Keuangan dengan nama Rasio Pencapaian.
5. Terdaftar di AAJI dan OJK
Pastikan memilih asuransi jiwa yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain itu, pastikan juga kepesertaan mereka dalam di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Dengan demikian, perusahaan terbukti kredibel karena masih memiliki izin usaha dari pemerintah. Beberapa perusahaan di bawah AAJI di antaranya Manulife, Prudential, Allianz,Cigna, dan lain-lain.
Pemerintah memberikan ketentuan bahwa rasio likuiditas dan solvabilitas yang baik adalah minimum 120 persen. Apabila perusahaan asuransi yang kita temukan memiliki rasio di bawah angka tersebut, maka kondisi kesehatannya sedang tidak baik-baik saja.
Nah itu dia 5 Tips yang bisa kalian terapkan dalam memilih asuransi jiwa. Karena asuransi bukan digunakan dalam jangka pendek melainkan untuk jangka panjang. Sehingga pentingnya memahami dan berhati-hati dalam memilih asuransi jiwa.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Rincian Biaya yang Dikenakan Pada Asuransi Jiwa Unit Link
- 6 Perbedaan Asuransi Jiwa Tradisional dengan Unit Link
- Apakah Asuransi Jiwa Halal? Yuk Simak Penjelasan Berikut
- 8 Faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi Jiwa
